Jumat, 03 Desember 2010

Angka Tujuh Membuktikan Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW


Data angka membuktikan bahwa Quran tidak berubah dan diselewengkan. Beberapa orang percaya bahwa Quran, yang ada di tangan kita hari ini tidak lengkap dan mengandung sejumlah besar ayat-ayat yang disembunyikan ... Dapatkah bahasa angka untuk membuktikan keyakinan yang keliru ini ?....

Beberapa menyatakan bahwa Quran Utsmani, semoga Allah meridhainya bahwa Ia telah membakar banyak ayat Al Quran ketika dia mengumpulkan Al Qur’an. Mereka mengatakan; Utsman telah membakar segala sesuatu yang tidak sesuai dengan ide-ide dan pendapatnya ... Dan oleh karena itu Al Quran kehilangan banyak Firman Tuhan, Apakah pandangan ini benar? Bisakah angka-angka membuktikan bahwa Qur'an sesuai keasliannya dan lengkap seperti diungkapkan oleh Allah, tanpa penambahan dan pengurangan?

Pada artikel ini kita tidak akan menggunakan retorika, tapi kita akan menggunakan bahasa angka-angka yang akan menjawab bagi siapapun yang menolak atau meragukannya. Anggapan bahwa Al Qur’an telah diselewengkan dan dikurangi berarti akan merubah jumlah angka-angka yang akan dibuktikan.

Jika kami menemukan bahwa jumlah ayat, surat dan kata-kata sesuai dengan perhitungan yang detail, hal itu menunjukkan bahwa Quran adalah lengkap, seperti yang dijelaskan oleh Allah. Allah berfirman: (Tidak terdapat kesalahan di depan maupun dibelakang. Ia diturunkan oleh Dzat yang maha perkasa lagi bijaksana (Fushshilat: 42). Ini adalah bukti firman Allah: “Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan kamilah yang menjaganya” (Al Hadid: 9)

Apa yang cocok untuk urutan angka keajaiban ini ???????

Tujuh (7) adalah angka yang memiliki nilai tersendiri dalam Al Qur’an. Ia disebut sebagai As Sab’u Al Masani (tujuh ayat yang senantiasa di ulang-ulang sepanjang zaman) dialah al Fatihah. Thowaf di Kabah juga dilaksanakan tujuh kali putaran. Sujud, juga harus bersentuhan tujuh anggota badan, setiap atom dari atom-atom alam semesta terdiri dari tujuh lapisan. Tanah dimana kita hidup terdiri dari tujuh lapisan, langit diatas kita juga terdiri dari tujuh tingkat, bilangan hari juga ada tujuh hari, dan masih banyak lagi misteri tentang bilangan tujuh.

Dalam sebuah ayat: (dan kemudian berbalik ke langit dan membuat mereka tujuh langit, dan Dia maha mengetahui atas segala sesuatu [Al-Baqarah: 29].

Saudara saya ajak untuk merenungkan angka tujuh. Angka ini punya kaitan dengan keajaiban Al Qur’an. Dan menunjukkan Al Qur’an adalah mukjizat terbesar. Ia tidak di tambah dan tidak di kurangi, baik ayat maupun hurufnya.

Kita semua tahu bahwa jumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah Surah 114, dan jumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah ayat 6.236. Dan tentu saja bergantung pada Al-Quran yang ada di tangan kami, sebuah Quran Madinah. Turunnya Al Quran adalah 23 tahun.

Apa kaitannya angka tujuh dengan angka-angka diatas???

"Allah menurunkan Al-Qur'an 114 surat dalam 23 tahun.

angka yang dihasilkan dari deretan 23 dan 114 = 23.114 jumlah ini merupakan kelipatan dari tujuh (7) di kedua arah.

Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 23.114 = 7 × 3.302

Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 41.132 = 7 × 5.876

Oke, dalam penemuan selanjutnya: "Allah menurunkan ayat-ayat Alquran 6.236 dalam 23 tahun.

Angka 23, 6.236 dan output dari deretan angka-angka ini adalah 236.236 yang merupakan kelipatan tujuh di kedua arah juga.

Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 236.236 = 7 × 33.748

Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 632.632 = 7 × 90.376

Oke, kita lanjutkan: bahwa Allah menurunkan Al Qur’an 6.236 ayat dan ditempatkan di 114 surat.

Gabungan dari 6.236 ayat dan 114 surat adalah 1.146.236, sejumlah tempat yang terdiri dari tujuh merupakan kelipatan dari tujuh di kedua arah.

Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 1146236 = 7 × 163.748

Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 6326411 = 7 × 903.773

Dari beberapa data yang saya tulis, dengan bukti yang jelas, apakah Anda masih ragu kalau Al Qur’an adalah bukan mukjizat Nabi Muhammad atau Al Qur’an pernah ditambah atau dikurangi?

Kita semua tahu bahwa ayat pertama dalam Alquran adalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) dan ayat terakhir dalam Quran adalah (مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ), dari dua ayat ini kita akan mengetahui bahwa setiap huruf dari al Qur’an tidak ada tambahan dan pengurangan. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an dari awal sampai akhir adalah asli dan benar.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Kalau di angkakan, kalimat bismillah… adalah sejumlah 6 (بسم), 3 (الله) ,4 (الرحمن), 6 (الرحيم) , kita dihadapkan dengan nomor: 6.643 dan jumlah ini merupakan kelipatan dari tujuh adalah sama dengan:

6.643 = 7 × 949

Tapi apakah ini suatu kebetulan dan bagaimana untuk memastikan itu bukan suatu kebetulan? Jawabannya adalah bahwa kita beralih ke ayat lain dalam Alquran, dan menulis bahasa kata-kata: مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Tetapi kalau diangkakan, ayat terakhir surat An Nas ini sebagai berikut: 5 1 5 2 atau 5.152 merupakan kelipatan dari tujuh juga, di mana kita dapat mengatakan:

5.152 = 7 × 736

Perhatikan, ayat pertama dan ayat terakhir dari Al Qur’an sama. SUBHANALLAH.

Tapi apakah aturan ini berlaku untuk kata pertama dan kata terakhir dalam Quran?

Kata pertama dalam Quran adalah (بسم) telah diulang dalam Al-Qur'an 22 kali, dan kata terakhir dalam Al-Quran adalah (الناس), telah diulang dalam Al-Quran 241 kali, kata-kata ini dalam angka sebagai berikut: 241 22 dan adalah membentuk untuk memiliki sejumlah 24.122 kelipatan dari tujuh, yaitu:

24.122 = 7 × 3.446

Sesuai Asbabun Nuzul, kata pertama dalam yang turun adalah اقرأ dan kata terakhir (لا يظلمون) yang berarti: (Dan takutlah kalian akan hari ketika kalian akan di kembalikan kepada Allah dan kemudian setiap jiwa akan wafat dan mereka tidak akan dirugikan) [Al-Baqarah: 281], dan ketika mencari kata (اقرأ), kita menemukan itu diulang 3 kali dalam Quran, tetapi firman (يظلمون) terulang 15 kali. Kita menemukan angka-angka yang bahasa kata pertama diulang 15 kali dan kedua 3 kali dan jumlah yang dihasilkan deretan angka-angka ini adalah 315 merupakan kelipatan dari tujuh sebagai berikut:

315 = 7 × 45

Akhirnya, pertama Surah dalam Al-Quran diberi nomor 1 dan Surah terakhir diberi nomor 114, dalam rangka untuk memastikan bahwa tidak ada lebih dan tidak kurang, kita menemukan referensi numerik dalam dua angka 1 dan 114, ketika kita gabungkan, kita mendapatkan nomor baru adalah 114-1 merupakan kelipatan dari angka tujuh juga:

1141 = 7 × 163


لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه تنزيل من حكيم حميد

(tidak pernah datang dalam Al Qur’an suatu kebatilan, baik dari arah depan maupun belakang. Diturunkan oleh Dzat yang Maha bijaksana lagi Maha terpuji


والله أعلم بالصواب

Disusun oleh: Abu Raghib Al Bakhtari dalam www.imanicollection.com

[muslimdaily.net]

Senin, 29 November 2010

Antara Trend Hidup Masa Kini dan Dakwah Syetan

Hidup ini terasa hampa tanpa musik” sepenggal kalimat ini sering kita dengar terlontar dari beberapa bibir fasik pecinta musik yang memang sudah sangat akrab sekali dalam kehidupan manusia disetiap saat dan waktu, kapanpun dan dimanapun hampir tak pernah luput dari hal yang satu ini ibarat ada gula ada semut sampai-sampai mereka ada yang meyakini tak bisa hidup tanpa musik, bila yang satu ini tak ada seolah semangat hidupnya hilang dan tak bergairah.

Sebagian orang tertentu di beberapa tahun terakhir meyakini dan bahkan mereka mengkampanyekannya bahwa musik bisa mempengaruhi daya pikir anak-anak menjadi lebih cerdas. Benarkah pernyataan ini atau hanya sekedar propaganda orang-orang tertentu untuk menjebak manusia agar semakin jauh dari ketenangan hidupnya dengan mencintai musik yang tidak lain adalah Qur’annya syetan lalu meninggalkan petunjuk ilahiah yang menunjuki manusia pada ketenangan abadi dunia dan akhirat yaitu Al Qur’an dan Islam.

Ada seorang dokter yang mengatakan bahwa keadaan janin/bayi di dalam kandungan itu sangat tergantung pada keadaan ibunya karena seluruh makanan dan asupan gizi bayi di terima darinya jadi jika si ibu hamil itu mengalami stres maka akan mengganggu asupan gizi yang diterima si bayi. Maka jika dalam keadaan stres seorang ibu hamil akan meningkat kadar renin angiotensin, yang memang sebelumnya sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan otak dan kecerdasan janin pun terhambat. Hambatan semacam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu terhindar dari stres. Selanjutnya ia berkata bahwa musik klasik bisa menghilangkan tingkat stres.

Jadi inti dari masalah di atas adalah stres yang berakibat pada bayi lalu apakah obat dari stres itu hanya musik? Ini adalah syubhat batil yang di lontarkan para pecinta musik untuk membenarkan apa yang ia yakini. Padahal dalam kenyataannya belum ada pembuktian secara ilmiah bahwa ada seorang anak yang cerdas akibat seringnya mendengarkan musik.

Di dalam islam kita meyakini pendidikan bagi ibu hamil itu sangat penting seperti dianjurkannya banyak berzikir kepada Allah agar lebih merasa tenang dan tenteram dan ini adalah salah satu cara untuk menghindarkan stres karena semua yang ia perbuat bisa mempengaruhi janin yang dikandungnya contohnya makanan, makanan yang harus dimakan seorang muslim harus yang halal dan thayib (baik) karena intisari makanan ini akan menjadi sel-sel darah yang akan menjadi makanan bagi si janin jadi bagaimana halnya jika makanan yang ia makan adalah makanan yang haram. Jelas ini akan mempengaruhi keadaan si bayi ketika ia lahir.

Pada kehidupan umum banyak yang sangat menghindarkan musik dan kebisingan lainnya mereka lebih merasa tenang, rileks, fresh dan lebih jernih berpikir ketika berada dalam keheningan bahkan mencari kedamaian dengan pergi kegunung-gunung, vila dipinggiran kota hanya untuk melihat indahnya pemandangan alam yang jauh dari hiruk pikuk dan hingar bingar suara yang membuatnya penat, bosan dan stres ia lebih merasa senang dengan keadaan ini untuk mengembalikan kesegaran pikiran dan tubuhnya. Islam justru telah memberikan solusi tentang hal ini agar melepaskan diri beberapa saat dalam keseharian waktu kerjanya untuk zikir dan shalat sebagai solusi penyegaran kembali jasmani dan rohani.

Mari kita bandingkan pada anak-anak yang mendapat pendidikan secara islami dari orangtua mereka yang sangat berhati-hati sekali menghindarkan anak-anaknya dari hal diatas seperti musik, televisi dan pergaulannya. Justru kebanyakan dari anak-anak semacam ini jauh lebih cerdas bukan hanya dari sisi intelektual tapi juga sisi spiritual. Selain cerdas anak-anak yang mendapat pendidikan islami juga lebih terlihat dewasa dan berjiwa tenang tidak cengeng dalam menghadapi masalah. Terbukti anak-anak ini memiliki daya hapal yang kuat sehingga lebih mudah dalam mengingat pelajaran yang ia dapatkan karena pikirannya tidak disibukkan dengan berbagai hal yang seharusnya tidak menjadi bahan pikirannya seperti musik, televisi dan sebagainya. Para pendidik menanamkan kecintaan anak-anaknya pada Al Qur’an dengan cara mendengar, membaca dan mengajarinya untuk melafadzkan hingga banyak anak mampu menghapal Al Qur’an pada usia dini. Ini membuktikan bahwa seorang anak itu cerdas bukan karena musik atau yang lainnya yang mempengaruhi kecerdasannya melainkan peranan orangtua dalam memenej pendidikan anak-anaknya.

Hingga terungkaplah kebatilan yang meyakini bahwa musik bisa mempengaruhi kecerdasan anak. Sedangkan jika kita lihat definisi musik itu sendiri adalah kesatuan dari kumpulan suara melodi, ritme dan harmoni yang dapat membangkitkan emosi. Menurut Ibnu Qayyim kecenderungan orang-orang yang menyukai musik adalah karena adanya penyakit di dalam hatinya yang selalu cenderung condong menyenangi kefasikan dan kemaksiatan maka orang semacam ini ketika mendengarkan musik akan sangat merasa senang dan tubuhnya pun dengan seketika bereaksi karenanya. Apabila dilantunkan sebuah nyanyian niscaya akan masuklah nyanyian itu dengan segera ke dalam pendengaran dan hatinya, terbesit dari kedua matanya ungkapan perasaannya, kakinya bergoyang-goyang, menghentak-hentak ke lantai, bibirnya berkata-kata, tangannya bertepuk gembira, dan tubuhnya meliuk menari-nari, api syahwat kerinduan dalam dirinya pun memuncak. Ya inilah definisi musik tadi yang sedang kita bahas. Bahkan mungkin mereka ini adalah orang-orang yang telah menghalalkan apa yang telah Allah haramkan melalui kalam-Nya dan melalui sunnah Rasul-Nya,” Sesungguhnya akan ada segolongan orang dari kaumku yang menghalalkan zina, kain sutera, khamr, dan alat musik” (HR. Bukhari)

Jelaslah orang-orang semacam ini sangat senang dengan kefasikan dan kemaksiatan maka tatkala mereka mendengar Al Qur’an (ketika dibacakan) mereka tak merasakan apapun tak pernah terbersit ketenangan dalam hatinya bahkan mereka menghindarinya karena Al Qur’an adalah kebenaran dan ia bertolak belakang dengan apa yang mereka senangi tapi jika keburukan yang datang dengan serta merta hati mereka menyambutnya. Allah berfirman: “Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?”. (QS. Al Hajj: 72)

Sesungguhnya musik dan nyanyian adalah Qur’annya syetan sebagai candu bagi hati yang condong kepada kefasikan dan kemaksiatan dan Allah pun telah memberikan obat stres terbaik bagi mereka yang condong pada kebaikan sebagaimana firman-Nya,”Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetarlah karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah”. (QS. Az Zumar : 23)

Dan firman-Nya,”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” [QS. Ar-Ra�d: 28-29]

sumber : http://mujadid.cybermq.com/post/detail/1797/musik-pengaruhi-kecerdasan-anak

Back to Messages Edit Subscriptions
Create an Ad
Sponsored

Do you Heart Horses?
Always wanted a red barn and a horsie? Move to FrontierVille and build out your childhood dreams. Play now!
Medi Arisandi played this.

Find a Muslim Partner
muslima.com
Find Muslim men looking for marriage at Muslima.com. Join free now!

Dunia Cewe
Tunjukkan warnamu bersama WOW Expression Contest! Ekspresikan uniknya kepribadianmu dan menangkan gadget menarik dari Kotex.
Like · Bhalookk Putra Makassar likes this.

Close Up Hook Up
Suka Sport? Ayo Kenalan sama orang dg hobi yang sama di Close Up Hook Up dan menangkan sepasang BB juga kencan impian dg gebetanmu
Like · Jatra Candra R likes this.
Facebook © 2010 · English (US)
About · Advertising · Developers · Careers · Privacy · Terms · Help

TANDA-TANDA ILMU YANG BERMANFAAT

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Ilmu yang bermanfaat dapat diketahui dengan melihat kepada pemilik ilmu tersebut. Di antara tanda-tandanya adalah:

[1]. Orang yang bermanfaat ilmunya tidak peduli terhadap keadaan dan kedudukan dirinya serta hati mereka membenci pujian dari manusia, tidak menganggap dirinya suci, dan tidak sombong terhadap orang lain dengan ilmu yang dimilikinya.

Imam al-Hasan al-Bashri (wafat th. 110 H) rahimahullaah mengatakan, “Orang yang faqih hanyalah orang yang zuhud terhadap dunia, sangat mengharapkan kehidupan akhirat, mengetahui agamanya, dan rajin dalam beribadah.” Dalam riwayat lain beliau berkata, “Ia tidak iri terhadap orang yang berada di atasnya, tidak sombong terhadap orang yang berada di bawahnya, dan tidak mengambil imbalan dari ilmu yang telah Allah Ta’ala ajarkan kepadanya.”

[2]. Pemilik ilmu yang bermanfaat, apabila ilmunya bertambah, bertambah pula sikap tawadhu’, rasa takut, kehinaan, dan ketundukannya di hadapan Allah Ta’ala.

[3]. Ilmu yang bermanfaat mengajak pemiliknya lari dari dunia. Yang paling besar adalah kedudukan, ketenaran, dan pujian. Menjauhi hal itu dan bersungguh-sungguh dalam menjauhkannya, maka hal itu adalah tanda ilmu yang bermanfaat.

[4]. Pemilik ilmu ini tidak mengaku-ngaku memiliki ilmu dan tidak berbangga dengannya terhadap seorang pun. Ia tidak menisbatkan kebodohan kepada seorang pun, kecuali seseorang yang jelas-jelas menyalahi Sunnah dan Ahlus Sunnah. Ia marah kepadanya karena Allah Ta’ala semata, bukan karena pribadinya, tidak pula bermaksud meninggikan kedudukan dirinya sendiri di atas seorang pun.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah membagi ilmu yang bermanfaat ini -yang merupakan tiang dan asas dari hikmah- menjadi tiga bagian. Beliau rahimahullaah berkata, “Ilmu yang terpuji, yang ditunjukkan oleh Al-Kitab dan As-Sunnah adalah ilmu yang diwariskan dari para Nabi, sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan mereka tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” [3]

Ilmu Ini Ada Tiga Macam:

[1]. Ilmu tentang Allah, Nama-Nama, dan sifat-sifat-Nya serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Contohnya adalah sebagaimana Allah menurunkan surat al-Ikhlaash, ayat Kursi, dan sebagainya.

[2]. Ilmu mengenai berita dari Allah tentang hal-hal yang telah terjadi dan akan terjadi di masa datang serta yang sedang terjadi. Contohnya adalah Allah menurunkan ayat-ayat tentang kisah, janji, ancaman, sifat Surga, sifat Neraka, dan sebagainya.

[3]. Ilmu mengenai perintah Allah yang berkaitan dengan hati dan perbuatan-perbuatan anggota tubuh, seperti beriman kepada Allah, ilmu pengetahuan tentang hati dan kondisinya, serta perkataan dan perbuatan anggota badan. Dan hal ini masuk di dalamnya ilmu tentang dasar-dasar keimanan dan tentang kaidah-kaidah Islam dan masuk di dalamnya ilmu yang membahas tentang perkataan dan perbuatan-perbuatan yang jelas, seperti ilmu-ilmu fiqih yang membahas tentang hukum amal perbuatan. Dan hal itu merupakan bagian dari ilmu agama.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah juga berkata, “Telah berkata Yahya bin ‘Ammar (wafat th. 422 H), ‘Ilmu itu ada lima:

(1). Ilmu yang merupakan kehidupan bagi agama, yaitu ilmu tauhid

(2). Ilmu yang merupakan santapan agama, yaitu ilmu tentang mempelajari makna-makna Al-Qur-an dan hadits

(3). Ilmu yang merupakan obat agama, yaitu ilmu fatwa. Apabila suatu musibah (malapetaka) datang kepada seorang hamba, ia membutuhkan orang yang mampu menyembuhkannya dari musibah itu, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu

(4). Ilmu yang merupakan penyakit agama, yaitu ilmu kalam dan bid’ah, dan

(5). Ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama, yaitu ilmu sihir dan yang sepertinya.’”

[Disalin dari buku Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga “Panduan Menuntut Ilmu”, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, PO BOX 264 – Bogor 16001 Jawa Barat – Indonesia, Cetakan Pertama Rabi’uts Tsani 1428H/April 2007M]

Minggu, 18 April 2010

Analisis Tragedi Dibalik Futurnya Spiderman


Ini adalah analisis tragedi tentang pahlawan super. Pernahkah kalian mencoba menganalisis kasus yang dialami Peter Parker di Spiderman 2? Kok bisa-bisanya, pahlawan sekaliber spiderman sampai berpikir untuk mundur dari tugasnya sebagai pembasmi kejahatan? Faktor apa yang menyebabkan dirinya menjadi –yang dalam istilah para da’i dikenal sebagai – futur? Berikut saya coba paparkan analisisnya dan dibandingkan dengan kondisi real para dai

1. Tuntutan medan perjuangan yang semakin berat.

Ini alamiah, sebagai tuntutan skenario, semakin banyak episode yang dialami oleh superhero, maka musuh yang dihadapi harus semakin berat. Nah, dalam kasus superhero-superhero yang lain, hal ini tidak menjadikan mereka ‘futur’. Bahkan bila menengok contoh jagoan saiya di Dragon Ball, maka setiap mereka dalam kondisi yang hampir mencapai titik kematian, maka kemampuan mereka akan bertambah berlipat-lipat. Sehingga beratnya medan seharusnya tak menjadi alasan buat Peter Parker untuk mundur.

Para aktivis dakwah, sebagaimana para superhero juga tak sepantasnya mengeluh dengan kondisi medan tempur yang semakin berat. Ini adalah sesuatu yang natural dan sudah tuntutan sKenario. Tak pantas dipersoalkan.

2. Manajemen kerja yang buruk

Peter Parker seharusnya tak akan mengalami studi yang kacau, kerja yang amburadul, cinta yang gagal andai dia bisa memanajemen kehidupannya dengan baik. Sebagai catatan, tugas sebagai spiderman itu tidak bersifat terus menerus. Peter memakai kostum tidak melebihi 50% dari waktu hidupnya. Jika dia bisa memanajemen waktu dengan baik dan menentukan skala prioritas maka tentunya semuanya akan berjalan sukses. Dia seharusnya sempat-sempat saja belajar saat tidak ada panggilan. Peter Parker seharusnya juga memilih bentuk pekerjaan yang tidak terlalu mengikat dia. Peter harus berani memutuskan berhenti menjadi pengantar pizza. Pekerjaan sebagai pemilik perusahaan atau investor lebih baik baginya. Sedangkan masalah cinta, seharusnya sejak awal Peter mengkomunikasikan keadaannya kepada tunangannya. Tak perlu ada rahasia-rahasiaan, sehingga mereka bisa saling memahami kondisi masing-masing.

Sama halnya, kuliah yang nggak lulus-lulus, bisnis yang kacau, rumah tangga yang berantakan… para aktivis dakwah tak pantas menyalahkan dakwah. Tak ada masalah dengan dakwah. Masalahnya adalah kemampuan dalam memanajemen diri saja.

3. Spiderman tidak halaqah

Sehingga wajar, bila tidak ada yang mengontrol kinerja spiderman. Maka bila spiderman futur tidak ada musyrif atau murabbi yang bisa memberikan tausiyah kepadanya. Halaqah ibarat charge. Maka bila energI dari charge habis.. ya tentunya down.

Bagi aktivis dakwah, keberadaan halaqah adalah sesuatu yang teramat vital. Keberadaan musyrif atau murabbi sangat penting sebagai tempat bersandar dan berkeluh kesah. Medan juang terlalu berat. Maka perhalaqahan lah kunci sukses para aktivis dakwah bisa tetap bertahan dalam medan seberat apapun

4. Spiderman merasa cukup dengan kekuatannya yang itu-itu saja

Tidak ada usaha dari Peter untuk menambah jenis kekuatan. Tak ada yang salah sebenarnya bila Spiderman mengadopsi jenis kekuatan yang dimiliki oleh superhero yang lain. Jadi bisa saja Spiderman mempelajari teknik terbangnya Superman, sehingga dia tidak tergantung dengan jaring laba-labanya untuk bergerak dari satu gedung ke gedung lain. Dia juga bisa belajar jurus kamehameha nya Songoku, atau menggunakan robot-robot raksasa seperti yang dimiliki Power Rangers.

Begitu juga halnya para dai. Dia tak boleh merasa cukup ilmu. Para dai harus senantiasa mengupgrade dirinya dengan berbagai cara. Belajar bahasa arab, tafsir, sirah, hadits, retorika, analisa politik dan lain-lainnya.

5. Kualitas nafsiyyah Spiderman buruk.

Pernah melihat Peter shalat malam atau puasa senin kamis? Nah justru karena nafsiyyahnya yang buruk itulah spiderman jadi seperti tak memiliki energi dan mudah mencapai futur.

Dai yang futur berawal dari kualitas nafsiyyah yang buruk. Sesungguhnya kedekatan kita kepada Allah adalah penentu utama keberhasilan perjuangan kita. Sehebat apapun ikhtiar kita kalau Allah tidak mengizinkan ya mana mungkin hasilnya sesuai keinginan..

6. Spiderman tidak melakukan kaderisasi

Wajar kalau spiderman merasa kelelahan. Dia bekerja sendirian di tengah begitu banyaknya kasus kejahatan yang terjadi. Hal ini tentunya tidak akan terjadi seandainya Spiderman bekerja secara terorganisir dengan tim. Spiderman seharusnya membuka kursus ‘bagaimana menjadi spiderman’.

Spiderman juga akan mengalami masa tua, dan tentunya perlu kader regenerasi. Jadi spiderman harus segera mencari spiderboy. Spiderman tidak boleh sok, ingin hanya dia yang menjadi superhero. Dia harus rela berbagi dan melakukan kaderisasi. Ini untuk efektivitas dan kontinuitas perjuangan juga.

Aktivis dakwah tidak boleh seperti spiderman. Seorang dai tidak bisa bekerja sendiri. Dia mutlak memerlukan tim dalam aktivitas perjuangannya. Sehingga perjuangan tidak menjadi terlampau berat, dan ada tim yang siap menyokong kita untuk bangkit lagi ketika kondisi kita sedang futur.

7. Belum terjalinnya komunikasi yang baik antara superhero.

Ini sebenarnya adalah masalah klasik sejak dulu. Belum adanya kesatuan antara para superhero.

Mereka bergerak sendiri-sendiri. Sehingga ketika ada satu superhero yang sedang mengalami masalah, tidak ada yang membantu, minimal memikirkan bagaimana membantu menyelesaikan masalah. Apalagi ketika teknologi informasi sudah demikian maju seperti sekarang, seharusnya ini semakin mempermudah kinerja dari para superhero. Tapi kenyataannya mereka tetap tidak terkordinir. Superman tak mau tahu urusannya Batman, Power Rangers tak peduli dengan kesulitan Spiderman, Gatotkaca tak mengindahkan permasalahan-permasalahan yang dialami kura-kura ninja dan Ksatria Baja Hitam. Nah, seharusnya sudah saatnya para superhero untuk bersatu. Superhero senior seperti Flash Gordon, Gaban dan Gundam seharusnya bisa mempelopori kongres superhero untuk membentuk semacam Forum Komunikasi Superhero. Kepanitiannya bisa saja diserahkan kepada superhero junior yang masih fresh seperti Naruto, Avatar Aang dan Ben10.

Aktivis dakwah…. Cukuplah kata-kata terkenal dari imam Ali memuhasabahi mereka: “kebatilan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir”. Jadi dengan alasan apalagi, aktivis dakwah memilih untuk bekerja sendiri-sendiri?

Fauzan Muttaqien
Wassalamu'alaykum,

Notes : http://www.facebook.com/note.php?note_id=110075275698645 or http://www.facebook.com/notes/seruan-global-global-call/analisis-tragedi-dibalik-futurnya-spiderman/110075275698645

Selasa, 13 April 2010

JIKA ALLAH YANG KITA INGINKAN, ALLAH TURUT MEMIKUL KEBUTUHAN KITA


Dalam sebuah nasehatnya yang panjang, Ibnu Qayyim Al Jauziyah memaparkan:
"Jika hamba di pagi dan sore hari tidak mempunyai keinginan apapun selain Allah semata. Maka Allah akan memikul seluruh kebutuhanya. Allah akan memberikan semua yang menjadi keinginanya. Mengosongkan hatinya untuk cinta kepada-Nya. menjadikan lisanya berdzikir kepada-Nya. Menjadikan semua anggota tubuhnya memenuhi ketaatan kepada-Nya.
Tetapi sebaliknya. Jika seorang hamba di pagi dan sore harinya tidak mempunyai keinginan apapun kecuali pada dunia. Maka Allah akan membebankan kepadanya semua yang menjadikan keinginanya. Allah akan meninggalkanya dan menjadikan hatinya sibuk dari ketaatan kepada-Nya dengan mengabdi pada manusia sesamanya.
Ketahuilah, setiap orang yang menolak dari menghamba kepada Allah, ketaatan dan kecintaan kepada-Nya, maka ia akan di uji dengan penghambaan pada sesama makhluk, mencintai dan mengabdinya."(Al Fawaid)

Senin, 05 April 2010

Gambaran Umat Muhammad Saw


Seperti apakah gambaran umat Muhammad Saw itu ? Benarkah kita layak disebut sebagai umat muhammad? Apa saja ciri-ciri dari umat Muhammad Saw? Bukankah Islam nantinya akan terpecah belah menjadi 73 golongan ? Termasuk golongan yang manakah kita ?Apa sebenarnya peran umat Islam dalam kehidupan ini ?

Istilah umat didefenisikan sebagai:

مجموعات بشرية تربطها عقيدة واحدة

"Sekelompok orang yang terikat secara bersamaan dengan kesamaan aqidah."

Selanjutnya, istilah umat tidak untuk orang-orang yang mempunyai kesamaan ras atau warna kulit; umat hanya untuk orang-orang yang dipersatukan dengan aqidah dan jalan hidup mereka saja. Istilah ini tidak cocok jika didefenisikan sebagai "negara", karena sebuah negara adalah sekelompok besar orang-orang yang tinggal pada sebuah daerah atau wilayah tertentu. (sebuah umat bisa eksis tanpa hidup di sebuah negara).

Allah swt. telah mengkategorikan manusia menjadi 2 kelompok:

1. Al-Umatul-Islaamiyah (Umat Islam)
2. Al-Umatul-Kafiraah (Ummat yang tidak beriman)

Lebih lanjut, hanya ada dua camp (kelompok) ; setiap orang (tidak kecuali) apakah seorang Muslim atau Kafir. Yahudi, Nasrani, Sikh, Hindu, Budha semuanya adalah al-Umatul-Kafirah; dengan kata lain, mereka semua tidak beriman kepada Allah.

Allah swt. berfirman:

"Dia-lah yang menciptakan kamu maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS at Thaghaabun, 64: 2)

Sebagai tambahan, umat Islam terpecah menjadi dua:

1. Umatu Muhammad (Umat Muhammad, atau Ahmad - juga dikenal sebagai al-Firqatun Najiyah, atau golongan yang selamat).

2. Umatu Ahlul Qiblah (Umat Qiblah, dari tujuh puluh dua golongan yang menyimpang - juga dikenal sebagai al-Firqatul Haarikah,)

Tujuh puluh dua golongan dari umat Islam akan masuk neraka (tidak selamanya, masanya hanya Allah yang mengetahui), dan satu golongan akan masuk surga. Dengan konsekuensi jika mereka ingin selamat dari api neraka, maka mereka harus mencari pengetahuan tentang golongan yang selamat dan mempelajari serta mengamalkan karateristik mereka.

Peranan Umat

Peran umat Islam adalah menerapkan hujjah (menjadi saksi) untuk orang-orang, jadi bahwa mereka bisa tidak ada keringanan - atas orang-orang yang tidak beriman - pada hari pengadilan nanti pada saat mereka bertemu dengan Tuhan mereka yang sesungguhnya. Ini hanya bisa terpenuhi dengan iqaamatud dien, atau menerapkan dien Allah (yaitu syari'ah) - bukan dien Kuffar, seperti demokrasi atau kebebasan. Allah swt. berfirman:

"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (QS Asy Syura 42: 13)

Atribut atau karateristik dari umat Muhammad saw.

Allah swt. Berfirman :

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al Fath 48: 29)

Pada ayat di atas, Allah swt. berfirman menginformasikan kepada kita tetang atribut dan kualitas Muhammad dan "Orang-orang yang bersama mereka" - yang menunjuk para Shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan tepat. Atribut ini adalah:

1. Asyidda'u 'alal Kuffar

Seseorang tidaklah menjadi bagian dari umat Muhammad kecuali dia "memerangi Kuffar". Selanjutnya, tindakan ini harus disalurkan secara wajar (sesuai syar'i). Akronim (singkatan) KSK bisa membantu kita untuk mengingat sikap kita, yakni : K-Kerjasama, kita bisa bekerjasama dengan orang kafir pada saat kita di bawah perjanjian (damai) dengan mereka, S-Sabar, pada saat kita berbicara tentang dien (Islam) kepada mereka (berdakwah) dan K-Kasar (keras) pada saat kita memerangi mereka di medan jihad.

2. Ruhamaa'u bainahum

Sesuatu hal yang tidak mungkin bagi seseorang yang menjadi umat Muhammad kecuali dia menunjukkan kasih sayang dan kemurahan hati kepada sesesama orang Mukmin, walaupun jika mereka (orang muslim yang taat) disebut orang gila, ekstrimis, teroris, penyebar kebencian atau fundamentalis. Kemurahan hati ini adalah manifestasi dari:

- Al-Ukhuwah (Persaudaraan)

- Al Muwaalaat (Persekutuan)

- At Ta'aatuf (Kebaikan)

Pada saat ini, adalah sebuah kondisi yang sangat menyedihkan apabila kita melihat betapa banyak orang-orang dari Ahlul Qiblah yang bingung dari poin ini dan juga melakukan hal-hal yang benar-benar terbalik. Sepertinya mereka lebih suka membenci kaum Muslimin yang sungguh-sungguh berjuang di jalan Allah serta bersekutu dengan orang-orang yang tidak beriman. (Dengan demikian, mereka tidak bisa menjadi umat Muhammad!)

3. Taraahum rukka'an sujjudan

Umat Muhammad adalah sebuah Umat yang patuh yang selalu ruku' dan sujud yaitu menyembah Allah. Mereka bukanlah orang-orang sekuler. Mereka tidak menyembah Allah hanya dalam masjid saja atau pada saat Ramadhan saja, tetapi mereka menyembah Allah dua puluh empat jam dalam sehari - bahkan tidur mereka adalah 'ibaadah.

4. Yabtaghuna fadlan minallahi wa-ridwaana

Mereka mencari "Ridha Allah". Umat Muhammad tidak mencari pujian, simpatik, kehormatan atau ridha dari manusia. Mereka hanya mencari kepuasan dan keridhoan Allah Swt. Dengan konsekuensi, mereka akan memerangi dan mendominasi atas sekutu-sekutu setan. Mereka akan menaungi segalanya, dan Allah menjaga apa yang ada dalam hati mereka.

Kesimpulan

Jika kita ingin menjadi Umat Muhammad (golongan yang selamat) kita karus mempunyai aqidah yang sama sebagaimana Rasulullah saw. yang mempunyai empat atribut atau karakter yang telah di jelaskan di atas. Tidaklah cukup hanya dengan mempunyai aqidah yang benar tetapi tidak mempunyai atribut-atribut ini-kita harus mempunyai aqidah yang benar juga atribut umat Muhammad secara bersamaan.

Source : almuhajirun.net

Selasa, 30 Maret 2010

BERAGAM KONDISI ORANG KAFIR DAN PELAKU MAKSIAT SAAT MENJALANI PROSES DI PADANG MAHSYAR


BERAGAM KONDISI ORANG KAFIR DAN PELAKU MAKSIAT SAAT MENJALANI PROSES DI PADANG MAHSYAR


ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT
Di padang Mahsyar,orang yang meninggalkan atau menunda-nunda shalat akan menemui hisap yang sulit,ia tidak mmemiliki cahaya keselamatan,dikumpulkan bersama fir’aun,Qorun,Haman,dan ubai bin khalaf.(HR Ad-Darimi No.2777)
Sedangkan orang yang meninggalkan shalat berjamaah padahal ia tidak brehalangan maka kelak pda hari kiamat akan merunduk kebawah dan di liputi kehinaan.(QS Al-Qolam[68].42-43)

ORNG YANG TIDAK MENUNAIKAN ZAKAT
Di hari kiamat,orang-orang yang enggan membayar zakat akan mengalami:
-Emas dan perak yang tidak dizakati akan di panaskan dalam neraka jahannam,lalu dibakar dengan dahi mereka,lambung dan punggung mereka
-Harta yang mereka bakhilkan itu akan di kalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat
-bila ia tidak menzakati binatng yang seharusnya di zakati,maka ia akan disungkurkan di atas wajahnya pada sebuah lubang yang luas.kmudian binatang-binatang tadi akan menginjak dengan kukunya dan menanduk dengan tanduknya.
-Nanti hartanya akn diwujudkan dalam bentuk ular ganas yang memiliki dua taring bisa,ular itu melilitnya dan mencabik-cabiknya pada kedua sisi mulutnya.(HR Muslim no.1647,HR Bukhari no 1314)

PARA PEZINA
Para pezina kelak diakhirat akan disiksa di atas api yangmenyala-nyala,berteriak histeris,hisafnya buruk dari kelamin mereka keluar bau yang menyengat dan ghuttah(sungai di neraka yang bersumber dari kemaluan para pelacur)yang kelak di minumkan bagi peminum khamar,kemudian di neraka,ular menyengat para pezina sehingga merasakan pedih sakitnya selama 1000 tahun.lalu terkelupaslah daging-daging nya dan akan mmengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk. (Al-Kabair – Imam Adz-Dzahabi)

PARA PEMABUK
Pecandu minuman keras dan obat-obat yang memabukkanakan menemui hisaf yang berat di padang mahsyar.kedudukannya pada saat itu tak ubahnya orang yang ber buat syirik.Allah akn mencegahnya untuk klasuk syurga ketika melewati shirath,malaiakat zabaniyyah akan menariknya ke sungai khabal,bila terus menerus mabuk maka akan dilelehkan dengan logam dari neraka jahannam. (Al Kabair,Imam Az Dzahabi,HR Ahmad no,2325)

ORANG YANG MEMAKAN HARTA RIBA
Di Padang mahsyar orang yang memakan harta riba akan menemui hisaf yang sangat berat,ia akan dikumpukan dalam keadaan separti orang gila dan kerasukan setan sebagaimana yang dijelaskan dalam firman allah: “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila…..…(QS Al-Baqarah [2]:275)

PEMBUNUH ORANG MUKMIN
Para pembunuh seorang mukmin akan mengalami hisab yang berat,azabnya dilipat gandakan pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina ,kemudian dipertemukan dengan yang dibunuh untuk diadili. (Fathul Bari, 12 / 196)

BUNUH DIRI
Besok di akhirat ,orang yang bunuh diri akan dasiksa dengan benda yang ia gunakan untuk membunuh dirinya sendiri. “Barang siapa yang membunuh diirinya dengan benda yang tajam ,maka nanti di jahannam benda itu akan ditusuk-tusuknya ke perutnya dan ia kekal di dalamnya .Barang siapa membunuh dirinya dengan racun,maka nanti di jahannam ia akan memegang racun itu dengan tangan nya lalu menghirupnya dan ia kekal di dalamnya,barang siapa membunh dirinya dangan terjun dari puncak gunungmaka ia nanti ia akan terjun kedalam neraka jahannam dan ia kekel didalamnya.” (HR Bukhari-Muslim)

ORANG YANG DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA
Orang ini akan menemui padang mahsyar hisab yang berat,dan Allah tidak sudi melihat wajahnya. (Shahih Al-Jami’ As-Shaghir no. 3071).

Ide Kreatif Muslim Jerman Mendakwahkan Islam


Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendakwahkan Islam. Sebagai perancang busana, Melih Kesmen melakukannya lewat baju-baju rancangannya yang kini menjadi trend, bukan cuma di kalangan anak muda tapi juga orang-orang dewasa di Jerman.

Lewat kaos dan jaket kasual rancangannya, Kesmen ingin mengatakan pada dunia bahwa Islam sepadan dengan nilai-nilai yang berlaku di Barat dalam hal toleransi dan kebebasan berekspresi. Islam juga bisa keren dan modern sesuai perkembangan zaman. Di kaos dan jaket buatannya, Kesmen mencantumkan tulisan-tulisan yang mempromosikan Islam, misalnya "Hijab. My right. My choice. My life" atau "Terrorism has no religion".

Kesmen, Muslim Jerman keturunan Turki ini mengawali ide kreatifnya pada tahun 2006, saat sedang ramai-ramainya aksi protes di seluruh Eropa terhadap harian Denmark yang mempublikasikan kartun-kartun yang menghina Rasulullah Saw. Kesmen merasa muak dengan stereotipe dan sikap anti-Muslim yang muncul bersamaan dengan maraknya aksi protes itu. Ia kemudian mendapat ide untuk mengungkapkan perasaannya itu lewat rancangan busana yang dibuatnya.

"Pertama, saya membuat baju hangat untuk saya sendiri dengan mencantumkan slogan 'I love My Prophet' di baju itu untuk menunjukkan diri saya sebagai seorang Muslim yang memiliki sikap toleransi dan mencintai perdamaian," ungkap Kesmen yang masih berusia 34 tahun.

Tak diduga, baju hangat yang dipakainya menarik perhatian banyak orang. Saat ia sedang berjalan di luar dan mengenakan baju hangat itu, orang selalu menghentikan langkahnya dan bertanya dimana ia membeli baju tersebut. Kesmen lalu menyadari ada celah pasar yang bisa ia manfaatkan. Bersama isterinya, Yeliz, Kesmen membuat baju-baju kasual dengan menyematkan tema-tema Islami.

Setelah lebih dari tiga tahun, Kesmen sudah membuat sekitar 35 motif berbeda dengan menggabungkan Islam dan budaya pop gaya anak muda. Selain, produk busana, Kesmen juga membuat tas dan poster-poster Islami.

"Kaum perempuan senang membeli baju anak-anak yang bertuliskan 'Mini Muslim' di bagian dadanya," kata Yeliz, isteri Kesmen. (ln/isc)
(www.eramuslim.com)

Strategi Baru Amerika Terhadap Islam di Indonesia


Nasir Tamara muda memberanikan diri ke kantor Ford Foundation, suatu hari di awal 1980-an. Tekadnya hanya satu, ia butuh dana untuk belajar Islam dan politik. Ia ingin Ford Foundation mensponsori studinya.

Tapi, ia keluar kantor dengan tangan kosong. Pemerintah Amerika Serikat, yang menyokong dana Ford Foundation, menolak permohonannya. ”AS tidak tertarik dengan Islam,” kata Nasir, mengenang peristiwa itu, pada Washinton Post , baru-baru ini.

Selidik punya selidik, penolakan Ford Foundation ada hubungannya dengan Presiden AS saat ini, Barack Obama. Hubungan itu lewat mendiang ibu si Presiden, Ann Dunham. Ann adalah antropolog AS yang sudah menetap lebih dari satu dekade di Indonesia.

Riset Ann di Indonesia, yang tentu dilirik oleh AS, tidak mengutamakan bidang politik maupun agama. Dua bidang itu, menurutnya, terlalu sensitif. Apalagi saat itu Indonesia dikuasai oleh penguasa, yang menurutnya, berpaham sekuler. Riset Ann fokus pada pembangunan ekonomi.

Seandainya Nasir Tamara datang ke Ford Foundation pascapenyerangan World Trade Center, 11 September 2001, situasinya pasti lain. Bisa jadi ia benar-benar dibiayai studi di AS.

Washington Post mencatat, pendekatan AS terhadap Islam di Indonesia mengalami perubahan besar-besaran setelah menara kembar itu dihantam dua pesawat. AS menyediakan dana untuk ‘mencetak’ Muslim moderat.

Pemerintah Paman Sam menerbangkan ratusan ulama Indonesia untuk ikut kursus tentang Islam moderat di AS. Mereka menerbitkan buku panduan khutbah. Memberi garis besar isu-isu khutbah. Bahkan, salah satu organisasi swasta di AS mencoba membuatkan materi khutbah Jumat untuk para ulama Indonesia.

Dalam skala tertentu, apa yang dilakukan AS di awal dekade 2000-an terhadap Islam di Indonesia, meniru strategi perang dingin mereka terhadap komunisme dan Uni Sovyet. Kala itu, AS ‘jor-joran’ menyokong program pendidikan dan budaya antikomunisme.

Hal yang sudah dilakukan The Asia Foundation di sini. Yayasan yang disokong resmi oleh Pemerintah AS, tapi lewat saluran dana rahasia. The Asia Foundation bekerja sama dengan USAID membiayai program ‘Islam and Civil Society’ di Indonesia. ”Kami ingin menantang pemikiran Islam garis keras,” kata Ulil Abshar Abdalla, intelektual muda yang mendirikan Jaringan Islam Liberal di 2001. The Asia Foundationlah yang menyediakan dana bagi Ulil untuk mendirikan JIL.

Lewat dana itu, JIL bisa siaran mingguan di salah satu radio swasta. Tema siaran tentu saja mengkritisi interpretasi literal yang biasa dilakukan Islam garis keras. JIL juga sempat membuat program televisi yang memperlihatkan Islam warna-warni di Indonesia. Tak lupa mereka menyebarkan selebaran Islam liberal di sejumlah masjid.

Pemerintah AS benar-benar ‘kepincut’ model moderat Ulil. Ia diterbangkan ke Washington pada 2002. Di ibu kota negara ini, Ulil bertemu barisan pejabat penting. Mulai dari Depdagri AS hingga Pentagon. Ia berdialog dengan Paul D Wolfowitz, saat itu wakil Menteri Pertahanan AS dan mantan duta besar AS di Indonesia.

Tapi, pendekatan kultural ala perang dingin ini gagal total. Justru gara-gara JIL muncul, lebih banyak lagi umat Muslim konservatif yang benci pada AS. Mereka menilai AS bermain di air keruh, mencoba mengoyak-ngoyak akidah Islam.

Ini ditambah hadirnya perang Irak. ”Perang Irak ‘menghancurkan semuanya’,” kata Ulil, yang mulai menerima ancaman dibunuh setelah mendirikan JIL. Reaksi keras terus bertebaran. Majelis Ulama Indonesia malah menolak paham JIL. MUI mengeluarkan fatwa untuk menolak sekularisme, pluralisme, dan liberalisme.

Buntutnya kembali ke uang. The Asia Foundation tak lagi mengucurkan dana bagi JIL. Mereka mengubah strateginya. Masih tetap menyediakan dana bagi organisasi Islam lokal, tapi menghindari isu keagamaan yang sensitif.

Dana akan mengucur bila ada proposal seperti pelatihan pengawasan anggaran, pemberantasan korupsi, hingga penanganan kemiskinan. ”Yayasan menilai perdebatan pemikiran Islam di Indonesia akan lebih maju tanpa keterlibatan organisasi internasional,” kata Kepala Kantor The Asia Foundation Jakarta, Robin Bush.

Menurut Washington Post , Pemerintah AS selalu memerhatikan arah angin Islam di Indonesia. Betapa tidak. Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Jumlah penganut Islam di nusantara lebih banyak dari jumlah seluruh penduduk negara Teluk Persia.

”Ini adalah pertarungan ide. Pertarungan masa depan Indonesia,” kata Kepala USAID Jakarta, Walter North. Pertarungan ini mencuatkan pertanyaan penting: Cukupkah AS hanya mengamati perkembangan Islam di Indonesia, atau terjun langsung dan mempromosikan Muslim sesuai keinginan AS.

Secara garis besar, menurut Washington Post , perkembangan di Indonesia sesuai dengan arah yang diinginkan AS. Ini terlihat dari sejumlah gejala. Misalnya, terorisme yang melibatkan Islam. Ketika salah satu tersangka peledakan bom Ritz Carlton, Juli 2009, ditembak mati oleh Detasemen Khusus 88 (yang dilatih oleh AS). Warga desa tempat korban dilahirkan menolak jenazah dimakamkan di desa itu.

Lantas protes keras Front Pembela Islam terhadap kedatangan bintang porno asal Jepang, Maria Ozawa. Menurut AS, FPI tidak lagi ambil pendekatan kekerasan dengan menghancurkan bar, klub malam, atau hotel, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Derajat kebencian publik Indonesia ke AS terkait perang Irak pun diklaim turun. Salah satu faktor pendukungnya adalah hengkangnya George W Bush dan naiknya Barack Obama. Pada 2003, tahun pertama perang Irak, 15 persen orang Indonesia yang disurvei oleh Pew Research Center mendukung AS. Bandingkan dengan 75 persen dukungan sebelum Bush menjabat. Posisi dukungan sekarang, setelah Obama memerintah, ada di level 63 persen.

Menurut Washington Post , sejumlah faktor penting ikut andil memengaruhi perbaikan citra AS ini. Pertama, ekonomi Indonesia yang relatif baik di tengah krisis keuangan. Kedua, suksesnya pemilu yang bebas dan adil. Ketiga, kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono, jenderal lulusan AS, yang merangkul partai Islam dalam koalisinya.

Sementara menurut Masdar Mas’udi, ulama senior di Nahdlatul Ulama, salah satu organisasi Islam terbesar di dunia, faktor lain adalah kebijakan AS yang tidak lagi mencampuri urusan agama di Indonesia.

”Intervensi AS terhadap urusan agama di Indonesia justru memicu lawan tanding. Bahkan, memperkuat mereka. Makanya, ada perubahan di kebijakan AS. Sekarang mereka menyasar ke pengentasan kemiskinan, terutama petani Muslim,” katanya.

Kepala USAID di Indonesia, Walter North, menambahkan, sekarang bukan lagi saatnya ikut campur masalah agama. ”Kita terjun untuk langsung memecahkan masalah riil di Indonesia, yaitu kemiskinan dan memberantas korupsi. Mencoba melahirkan generasi pemimpin Muslim seperti yang diinginkan AS tidak laku lagi,” katanya.

sumber: Republika, (26/3/2010)

It's Time to KhiLafah Lead the World



Kita Mempunyai Kitab yg Satu
Kita Mempunyai Agama yg HAQ
Kita Mempunyai Umat yg Besar
Kita mempunya Sumber Daya Alam yg Banyak
Kita mempunyai Para Pemuda yg Tangguh
Dan kini kita hanya membutuhkan satu lagi. . yaitu INTUISI PEMERSATU DIBAWAH NAUNGAN KHILAFAH ISLAMIYAH !!!
Allahu AKBAR !!

Kamis, 18 Maret 2010

Bidadari Syurga


Bismillahirahmanirrahim...

Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan sorga untuk mereka"

Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:"Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?" "Ya, benar, anak muda" kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:"Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga."

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.

Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:"Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . ." Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu. Ia menjawab: "Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: "Pergilah kepada Ainul Mardiyah." Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku , mereka bergembira seraya berkata: "Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . ."
"Assalamu’alaikum" kataku bersalam kepada mereka. "Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?" Mereka menjawab salamku dan berkata: "Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu" Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.

Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: "Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . ..."

Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: "Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu." Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: "Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama".

Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia. ( Irsyadul Ibad ).

''Wallahu'alam''

Menajamkan Mata Hati


Suatu hari Baginda Rasulullah SAW melewati seorang sahabat yang sedang membaca Alquran. Sampailah ia pada ayat yang artinya: Jika langit terbelah dan memerah seperti kulit merah (TQS ar-Rahman [55]: 37). Seketika tubuhnya gemetar dan ia menangis seraya bergumam, “Duh, apa yang bakal terjadi dengan diriku sekiranya langit terbelah (terjadi kiamat)? Sungguh malang nasibku!” Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, “Tangisanmu menyebabkan para malaikat pun turut menangis.”

Dikisahkan pula, Abdullah bin Rawahah ra suatu ketika tampak sedang menangis dengan sedihnya. Melihat itu, istrinya pun turut menangis hingga Abdullah bertanya, “Mengapa engkau menangis?” Istrinya menjawab, “Melihatmu menangis, itulah yang menyebabkan aku menangis.” Abdullah bin Rawahah ra lalu bertutur, “Saat aku membayangkan bahwa aku bakal menyeberangi shirâth, aku tidak tahu apakah aku akan selamat atau tidak. Itulah yang membuatku menangis.” (al-Kandahlawi, Fadhâ'il A'mâl, hlm. 565.)

Kisah-kisah semacam ini yang menggambarkan rasa takut para sahabat, juga generasi salafush-shalih, terhadap azab Allah SWT sangatlah banyak. Wajarlah jika mereka adalah orang-orang yang selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan dalam menjauhi kemaksiatan kepada-Nya karena begitu dahsyatnya rasa takut mereka kepada-Nya. Benarlah Fudhail bin Iyadh saat berkata, “Rasa takut kepada Allah SWT selamanya akan membawa kebaikan.”


*****

Bagaimana dengan generasi Muslim saat ini? Sayang, rasa takut kepada Allah SWT sepertinya begitu sulit tumbuh pada kebanyakan kita. Yang terjadi sering sebaliknya. Kita seolah-olah menjadi orang yang paling berani menghadapi azab Allah SWT kelak pada Hari Kiamat. Bagaimana tidak? Perilaku kebanyakan kita menunjukkan demikian. Menerapkan hukum-hukum kufur, mencampakkan hukum-hukum Allah, menerapkan hukum secara tidak adil dan berlaku lalim terhadap rakyat tak lagi dipandang sebagai maksiat. Korupsi, kolusi dan suap-menyuap tak lagi dipandang sebagai dosa. Riba, judi, dan berlaku curang dalam bisnis tak lagi dianggap tindakan salah. Mengobral aurat, bergaul bebas, selingkuh dan zina tak lagi dipandang sebagai perbuatan laknat. Demikian seterusnya. Perilaku demikian nyata sekali menunjukkan bahwa kebanyakan generasi Muslim saat ini adalah orang-orang yang berani menantang azab Allah SWT yang sesungguhnya mahadahsyat! Padahal jika ada setitik saja pada diri kita rasa takut kepada Allah SWT, kita tentu akan selalu berusaha meninggalkan semua perbuatan terkutuk tersebut.

Sepantasnyalah kita malu dengan generasi shalafush-shalih sebagaimana direpresantasikan oleh secuil kisah sahabat di atas. Bagaimana tidak. Sebagian mereka sudah mendapatkan jaminan Allah SWT untuk masuk surga. Namun, toh rasa khawatir dan takut kepada Allah SWT yang luar biasa sering menyelimuti sebagian besar kalbu mereka. Simaklah kembali kekhawatiran dan rasa takut Umar ibn al-Khaththab ra., salah seorang sahabat besar Rasulullah SAW yang telah dijamin masuk surga, saat beliau bertutur, “Pada Hari Kiamat nanti, apabila diumumkan bahwa semua manusia akan masuk surga, kecuali seorang saja yang masuk neraka, maka aku sangat khawatir bahwa yang seorang itu adalah aku karena begitu banyaknya dosa-dosaku.”

Bagaimana dengan kita? Meski jelas kita sangat jauh lebih banyak dosanya daripada Umar bin al-Khaththab ra dan belum pasti mendapatkan 'tiket' masuk surga, rasa khawatir dan takut kepada azab Allah SWT sepertinya sulit tumbuh dalam diri kita. Kebanyakan kita santai-santai saja, bahkan sepertinya sudah kebal dengan rasa takut kepada Allah SWT, dan tidak khawatir dengan azab-Nya yang pasti siapapun mustahil sanggup menanggungnya.

Jika sudah demikian, sepertinya kita perlu kembali merenungkan firman Allah SWT dalam sebuah hadis qudsi, “Aku tidak akan mengumpulkan dua ketakutan pada seorang hamba. Jika ia tidak takut kepada-Ku di dunia maka Aku akan memberinya rasa takut di akhirat. Jika ia takut kepada-ku di dunia maka Aku akan menghilangkan rasa takut pada dirinya di akhirat.”

Karena itu, benarlah Abu Sulaiman Darani saat berkata, “Kecelakaanlah bagi jiwa yang kosong dari rasa takut kepada Allah SWT!”

Lantas mengapa kebanyakan generasi Muslim saat ini begitu hampa dari rasa takut kepada Allah SWT? Tidak lain, sebagaimana dinyatakan Allah SWT sendiri, “Sesungguhnya bukanlah mata-mata lahiriah mereka yang buta, tetapi yang buta ialah mata-mata hati mereka yang ada di dalam dada.” (TQS al-Hajj [22]: 46).

Ya, kebanyakan mata hati kita memang sudah dibutakan oleh gemerlap dunia yang sesungguhnya bersifat sementara dan cenderung menipu. Akibatnya, kita tak sanggup lagi melihat pahala dan dosa, serta tak berdaya lagi menatap nikmat surga dan azab neraka yang sesungguhnya kekal dan abadi serta benar-benar 'nyata'.

Alhasil, marilah kita kembali menajamkan mata hati![] arief b. Iskandar in Mediaumat.com

Minggu, 14 Maret 2010

KONDISI MUSLIMIN HARI INI

Hari ini umat Islam tidak sadar bahwa agama telah dirusak, bahkan tidak sadar bahwa agama perlahan-lahan mulai keluar dari dalam dirinya. Merasa bangga hidup dalam kemusyrikan, saling berbangga hidup dalam kemunafikan, dan saling berbangga hidup dalam kejahilan. Ketika berhadapan dengan urusan perut dan di bawah perut, ia mengikuti cara-cara orang kafir dalam mendapatkan dan memanfaatkannya. Ia bangga dengan pakaian orang-orang kafir, bahkan tanpa sadar seluruh pola hidupnya mengikuti cara-cara para ahli bathil.

Rasulullah saw bersabda, "Kalian pasti akan mengikuti perilaku orang terdahulu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, dan sedepa demi sedepa, sehingga seandainya mereka masuk ke liang biawak niscaya kalian akan mengikuti mereka." Para sahabat r.a. bertanya , "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang Yahudi dan Nasrani?" Rasulullah saw menjawab, "Siapa lagi!" (HR. Bukhari dan Muslim).

"Tidak akan datang hari kiamat kecuali setelah ummatku (kaum Muslimin) mencontoh perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang pada kurun waktu terdahulu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, dan sedepa demi sedepa. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah seperti orang Persi dan Rum?" Rasulullah saw menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka." (HR. Muslim).

Wallahu a'lam....

Sabtu, 13 Maret 2010

Menjadi muslimah idaman

Masa remaja adalah masa yang paling indah. Itulah sebabnya, remaja yang menyadarinya memanfaatkannya untuk mengukir prestasi dan karya yang membanggakan, supaya tidak menyesal di hari tua. Imam Maliki, pemimpin mazhab yang begitu ketat memanfaatkan masa remajanya untuk berkarya pun pernah mengkhayal ingin menjadi remaja lagi walau hanya sehari. Keinginan itu timbul karena masa remaja begitu indahnya. Maka, bisa dibayangkan apa yang dirasakan mereka yang bermalas-malasan atau tak berprestasi di masa remaja.

Realitas sosial menunjukkan remaja Islam, khususnya remaja muslimah, masih banyak yang mengisi masa remajanya dengan berbagai hal yang sia-sia, bergaya hidup materialistis, tidak peduli halal-haram, berpenampilan sensual, individualis, tidak mengenal tata-krama, serta kurang hormat kepada kedua orangtua. Keshalehan dianggap sebagai barang usang.

Padahal, jadi muslimah shalehah itu indah. Betapa tidak, muslimah shalehah tidak hanya indah dari segi fisik dan penampilannya (outer beauty) saja, melainkan juga dari segi kepribadiannya (inner beauty), yang tercermin dari kebeningan hati, kejernihan pikiran, kemuliaan akhlak, keluhuran budi pekerti, kesederhanaan, dan ketulusan perilakunya dalam setiap situasi dan kondisi, baik dalam pergaulan di tengah keluarga maupun di tengah masyarakat.

Agar kepribadian muslimah shalehah lebih indah, maka seorang muslimah harus lebih banyak memperdalam ilmu, terutama tentang apa dan bagaimana agenda muslimah shalehah dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari masa akil baligh atau masa bertanggung jawab pada diri sendiri, pembentukan identitas pribadi, penentuan jalan hidup, sampai pada pengambilan peran dalam kehidupan bermasyarakat, serta cara berbakti kepada kedua orangtua.

Muslimah shalehah tidak berspekulasi dalam pergaulan, melainkan menjalin persahabatan sesuai syari'ah, aktif mengikuti kegiatan sekolah, berprestasi, merencanakan keberhasilan, dan belajar mengasah kepedulian. Muslimah shalehah juga menjadikan kejujuran sebagai karakter utama, tampil PD, serta memiliki wawasan luas.

Lebih daripada itu, dia suka melibatkan diri dalam kegiatan sosial, karena ia tahu kewajiban sosialnya. Ia mengembangkan cinta kasih, bersifat pemaaf, suka menolong, menghindari jalan hidup kufur, menciptakan lingkungan Islami, suka berdakwah dan taat beragama, siap dalam menghadapi suka-duka kehidupan, dan selalu mengambil hikmah di balik setiap kegagalan dan keberhasilan.

Di atas segalanya, muslimah shalehah lebih menyukai hidup mandiri dan produktif, selalu berpenampilan menyenangkan, menjaga kehormatan keluarga, dan memahami kecemasan orangtua, serta tahu berterima kasih, membalas budi, dan berbakti kepada kedua orangtua.

Untuk kalian wahai pemuda pemikul harapan islam

Sering di usia produktif, dorongan kuat untuk beramal saleh berbanding lurus dengan dorongan melanggar

SEMUA manusia di dunia ini secara fisik tunduk kepada fenomena penciptaan-Nya. Ia akan meniti fase shobi (bayi), thifl (balita), murahiq (pemuda), kuhulah (dewasa), dan syaikh (tua). Makhluk-makhluk-Nya itu selalu bertasbih kepada Allah Swt dengan bahasanya sendiri. Tetapi, usia paling menentukan arah kehidupan seseorang adalah fase murahaqa (puber) dan kuhulah (produktif) antara usia 15-35 tahun.

Ada sebuah ungkapan ahli hikmah: “Siapa yang tumbuh, berkembang pada masa mudanya di atas, akhlak, orientasi (ittijah), kepribadian (syakhshiyyah), karakter, bakat (syakilah) khusus, maka rambutnya akan memutih (al masyiibu) dalam keadaan ia memiliki tradisi (daabu), akhlak seperti itu.”

Ahli sastra Arab dahulu pernah menjelaskan impian orang tua yang ingin kembali pada masa muda. Tetapi, itu suatu kemustahilan.

اَلاَ لَيْتَ الشَّباَب يَعْود يَوماً . سأُخْبِره بِماَ فَعَلَ الْمَشيْب

“Alangkah indahnya jika masa muda kembali lagi hari ini. Aku akan memberitahukan kepada khalayak (ramai) tentang apa yang dilakukan oleh orang yang sudah pikun dan beruban”.

Marilah kita hitung usia produktif dalam logika kehidupan manusia.

Umumnya umat Rasulullah Saw berusia antara 60-70 tahun (HR. Ahmad). Seumpama kita ditakdirkan berumur 63 tahun seperti uswah, qudwah (panutan) kita, 13 tahun pertama tentu tidak masuk perhitungan, berarti tidak bisa kita nilai. Kita belum baligh. Jadi, usia kita yang bisa dihitung 47 tahun.

Jika dalam sehari tidur belasan jam. Yang tersisa setiap hari 2/3. Tinggallah seputar 16 jam. Dalam aktivitas tidur tersebut tidak ada catatan amal. Untuk ukuran ini saja, dari 47 tahun, yang tertinggal 2/3-nya.

Lantas, sebagian besar ke mana? Orang itu produktif pada usia puber atau pada usia tua? Pertanyaan itu perlu kita jawab secara serius. Supaya aktivitas kita bisa dihisab oleh Allah Swt.

Semakin sering kita berhasil menghadapi godaan pada usia muda, seperti itulah ending kita pada masa tua (syaikhukhah). Sebaliknya, semakin sering kita kalah dalam mengantisipasi ujian, seperti itulah akhir kehidupan kita. Pertarungan yang paling berat dan keras adalah pada usia muda. Kalau diibaratkan seperti matahari, maka usia muda adalah ketika sinar matahari berada persis di tengah-tengah kita. Betapa teriknya pada siang bolong itu.

Itulah sebabnya Allah Swt memberikan penghargaan kepada pemuda yang tumbuh dalam keadaan beribadah kepada Allah Swt (syaabun nasya-a fi ‘ibadatillah). Bahkan Allah Swt memberikan perlindungan di padang Mahsyar, ketika tiada naungan kecuali naungan-Nya. Karena pada usia produktif tersebut dorongan kuat untuk beramal saleh berbanding lurus dengan dorongan melanggar. Maka, mengelola masa muda agar tunduk kepada karakter keagamaan merupakan perjuangan yang berliku, licin, dan mendaki. Hanya pemuda yang mendapat rahmat dari-Nya yang berhasil melewati godaan.


أَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِيْ أَخِرَهُ وَ خَيْرَ عَمَلِيْ خَوَاتِيْمَهُ وَ خَيْرَ أَيَّامِيْ يَوْمَ أَلْقاَكَ فِيْهِ

“Ya Allah, jadikanlah usiaku yang paling baik adalah pada penghujungnya, dan amalku yang terbaik adalah pungkasannya, dan hari-hariku yang terbaik adalah hari-hari saya bertemu dengan-MU.” [al Hadits].

Secara sunnatullah keberhasilan masa tua kita ditentukan oleh perjuangan yang tak kenal menyerah di masa muda. Keberhasilan mustahil diperoleh dengan gratis (majjanan), tanpa melewati proses ujian. Ibarat anak sekolah, untuk naik kelas harus mengikuti ujian. Jika kita kurang terampil mengelola masa muda dengan menggali potensi thalabul ‘ilmi (ijtihad), taqarrub ilallah (mujahadah), jihad fii sabilillah (jihad), secara maksimal kelak akan kita pertanggungjawabkan di Mahkamah Ilahi (‘an syabaabihi fiimaa ablaahu).

Ali bin Abi Thalib mengatakan:

مَنْ ساَءَ خُلُقُهُ عَذَّبَ نَفْسَهُ

“Barangsiapa jelek akhlaknya (ketika pemuda), ia akan tersiksa ketika tua.”

Mengikuti Siklus Ibadah

Mengapa kita perlu shalat lima waktu sehari semalam. Kita ibarat membuat kolam renang di depan rumah, setiap kali azan berkumandang kita segera membersihkan lumpur yang menempel dalam diri kita. Sehingga tidak tersisa sisi gelap dalam pikiran dan hati kita, demikianlah sabda Rasulullah Saw.
demikian sabda Nabi.

Allah Swt membuat perencanaan ibadah, agar kita selalu terjaga. Ibadah yaumiyyah, harian (shalat lima waktu), usbuiyyah, mingguan (shalat Jum’at, puasa Senin Kamis, puasa tiga hari dalam sebulan), syahriyyah, bulanan (puasa Ramadan), sanawiyyah, tahunan (shalat idul fithr dan idul qurban), marrotan fil umr, sekali seumur hidup (ibadah haji ke Baitullah).

Maka, kita perlu membuat standarisasi dalam beribadah. Ada empat kegiatan ubudiyah yang perlu kita lakukan dengan istiqomah (konsisten) dan mudawamah wal istimror (secara berkesinambungan).

Pertama : Shalat fardhu secara berjamaah di masjid

Kedua : Shalat sunnah rawatib ba’diyah dan qabliyah

Ketiga : Membaca al Quran satu juz sehari

Keempat : Ditambah dengan ibadah bulanan

Muhasabah : Seminggu sekali

Ibadah harian yang perlu dipertahankan untuk menjaga stamina ritme spiritual. Ibadah wajib kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt (taqarrub). Ibadah sunnah kita lakukan, untuk membangun kecintaan secara timbal balik antara kita dengan Allah Swt. Jika kita sudah dicintai, aktifitas kita merupakan jelmaan dari kehendak-kehendak-Nya.

Supaya kita dekat dengan diri kita sendiri, kita perlu muhasabah usbuiyyah (intropeksi mingguan). Hati kita mengalami gerakan yang tidak berhenti. Dan itu harus selalu dikontrol. Jika kita sudah mencapai kenaikan grafik amal, dan kekurangan kita bisa kita hitung. Berarti kita dalam posisi ideal. Terjaga dari dosa, hanya Rasulullah Saw.

Bangkit Dari Keterpurukan

Jika kita terjatuh melakukan dosa, kita segera bangkit. Setiap langkah menuju dosa harus kita persempit ruangnya. Karena, dosa kecil yang kita remehkan, akan mengajak kepada dosa-dosa kecil berikutnya. Dosa itu beranak pinak, berkembang biak.

Langkah-langkah untuk bangkit, sebagai berikut:
Pertama: Istighfar (memohon ampun kepada Allah Swt). Bukan sekedar memperbanyak istighfar, sekalipun itu berpahala. Yang paling penting adalah dengan istighfar kita selalu menyadari seharusnya makin hari kekurangan, bau tidak sedap dalam diri kita semakin tertutupi (hilang).

Kedua, beramal. Setiap kali melakukan kejahatan, susullah dengan amal saleh. (ittaqillah haitsumaa kunta wa atbi’issayyiata al hasanata tamhuhaa). Kebaikan itu bisa menghapus dosa. Jika kita senang melakukan satu kebaikan, akan mengajak kepada kebaikan berikutnya. Misalnya, jika kita suka ke masjid, maka dengan sendirinya kita akan termotivasi untuk melakukan berbagai amal saleh di situ. Sholat fardhu, sholat sunnah, membaca Al-Quran, zikir dll.

Rasulullah Saw bersabda : “Jika engkau melihat seorang laki-laki terbiasa ke masjid, saksikanlah sesungguhnya ia seorang beriman.” [al Hadits].

Demikian pula jika kita senang melangkahkan kaki menuju ke tempat maksiat, maka akan mengerakkan untuk berbuat dosa berikutnya.

Jika kita sedang bersemangat dalam beribadah, lakukanlah sebanyak mungkin yang Anda mampu. Jika grafik ibadah menurun, minimal pertahankan yang wajib. Hati kita elastis, fluktuatif. Kita memiliki saat maju dan saat mundur. Dengan cara di atas kita bisa mengelola naik turunnya hati kita dengan baik.

Terakhir: Berdoa kepada Allah Saw, semoga kita tetap teguh dalam agama-Nya. Ya muqollibal qulub tsabbit qolbii ‘alaa diinik (Wahai Yang Membolak Balikkan hati, tetapkanlah hatiku diatas agama-MU).

Penutup, wahai para pemuda, ingatlah falsafah pohon pisang. “Janganlah mati sebelum berbuah.” [Abu Hilyatil Auliyah

http://www.hidayatullah.com/kolom/tazkiyatun-nufus/10992-wahai-pemuda-jangan-layu-sebelum-berbuahHadziqoh/www.hidayatullah.com]

Seribu Ulama Tolak Kedatangan Obama

mediaumat.com- -Rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Husein Obama ke Indonesia, tepatnya ke Jakarta dan Bali, pada (20-22/3), mendapat tentangan dari 1.000 ulama dan pimpinan pesantren se-Jawa Timur (Jatim), yang dimotori Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Berkumpul di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Ahad (7/3), mereka bersatu sepakat menolak datangnya Barack Obama menginjakkan kakinya di Bumi Pertiwi.

Menurut Koordinator Acara sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD HTI Jatim, Khoiri Sulaiman, penolakan seribu ulama tersebut pada Obama disebabkan figur tersebut dianggap merepresentasikan kelompok tirani yang sangat kejam terhadap umat manusia. “Penolakan tersebut dasarnya adalah karena yang bersangkutan tak menepati janjinya untuk tak lagi menganiaya saudara kami, umat Islam di beberapa wilayah di dunia,” ujar dia.

Khoiri melanjutkan, dalam acara tersebut juga diteken kontrak kesepakatan antarulama, yang tujuannya nanti pada Ahad, 14 Maret 2010, akan mengerahkan ribuan kader HTI Jatim untuk berunjuk rasa di depan Konsulat Jenderal (Konjen) AS, menentang kunjungan Obama di Indonesia. Menurutnya, sikap HTI dan seribu ulama se-Jatim itu dilakukan sebagai bentuk desakan kepada pemerintah Indonesia agar mendengar suara arus bawah.

Dia berharap, pemerintah bisa menjadikan hal itu sebagai pertimbangan supaya membatalkan pemberian izin terhadap Presiden AS yang pernah tinggal di Menteng itu datang ke Indonesia. “Dengan segala cara kami akan menyuarakan aspirasi agar kedatangan Obama ke Tanah Air batal. Bahkan, kami rencana akan menggelar demonstrasi besar-besar ke Konjen AS untuk mendesak agar memikirkan langkahnya menginjakkan kakinya ke Indonesia,” sebut Khoiri. (republika.co.id, 7/3/2010)

Manfaat Jilbab Menurut Islam dan Sains

Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.

1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)

“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.


2. Terhindar dari pelecehan

Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, “Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)

Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).

3. Memelihara kecemburuan laki-laki

Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wata'ala tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.

“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)

Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4. Akan seperti biadadari surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.


5. Mencegah penyakit kanker kulit

Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.

Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.

Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

6. Memperlambat gejala penuaan

Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.


Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.


Demikianlah Allah memberi kasih sayangnya kepada wanita melalui syariat islam yang sempurna. (PurWD/Kaskus)

Sabtu, 06 Maret 2010

Nasehatku bagi Para Wanita

Pernah membaca buku Nasehati lin Nisaa? Buku yang telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Nasehatku bagi Para Wanita ini
ditulis oleh seorang aalimah (ulama wanita) dari negeri Yaman yang
bernama Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah. Beliau hafizhahallah adalah putri
dari ulama ahlul hadits di masa kita, yaitu Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi
Al-Wad’I rahimahullah.



Ummu Abdillah adalah seorang aalimah yang memiliki banyak keutamaan.
Ummu Abdillah mengajar di madrasah nisa’ (khusus wanita) dan memiliki
beragam karya tulis ilmiyah. Di antaranya:



- Shahihul Musnad fis Syamail Muhammadiyah (tentang kesempurnaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dicetak dalam dua jilid)

- Jamius Shahih fi ilmi wa Fadhlihi (tentang keutamaan ilmu)

- Tahqiq kitab As-Sunnah Ibnu Abi Ashim

- Nasehati lin Nisa

- dan sekarang beliau masih mengerjakan Shahihul Musnad min Sirah Nabawiyah



Yang ingin saya angkat dalam artikel ini adalah bagaimana cara Syaikh
mendidik putrinya sehingga tumbuh menjadi seorang aalimah. Tema ini
mungkin jarang diangkat karena biasanya yang dipersiapkan sebagai
seorang alim atau ulama adalah anak laki-laki saja. Pernahkah kita
bercita-cita putri kita menjadi seorang aalimah? Kalau memang ada
keinginan tersebut, mungkin kita bisa bercermin terlebih dahulu dengan
metodologi Asy-Syaikh dalam mendidik putrinya.



Ummu Abdillah berkisah tentang bagaimana ayahanda beliau –Syaikh Muqbil- mendidik putri-putrinya,



… Ayahanda tidak pernah menyia-nyiakan kami, betapa pun sibuknya
beliau. Oleh karena itulah beliau sangat perhatian terhadap kami dalam
mempelajari Al-Quran. Beliau selalu menuntun kami dalam membaca
Al-Quran. Kadang beliau rekam agar hapalan kami semakin kokoh. Suatu
ketika saudari saya menghapal, dan ayahanda sedang berada di
perpustakaan. Saudariku tadi mencari beliau, ingin direkamkan
hapalannya. Beliau pun meninggalkan risetnya, merekam hapalan saudariku
lalu kembali lagi ke perpustakaan.



Begitu kami mengetahui qiraah yang baik, beliau membeli kaset qiraah
Syaikh Al-Husari untuk kami. Beliau juga membelikan untuk masing-masing
putrinya satu tape recorder tanpa radio. Ini bentuk penjagaan beliau
agar kami tidak mendengar nyanyian.



Setelah kami mengerti lebih banyak, kami dibelikan masing-masing sebuah
tape recorder dengan radionya, namun beliau tetap memperingatkan kami
terhadap nyanyian dengan keras. Dan alhamdulillah, kami menerima
peringatan tersebut. Kami tidak mendengarkan nyanyian sama sekali,
seiring dengan rasa tidak senang terhadap nyanyian.



Dalam menghapal, beliau memerintahkan kami untuk hanya menggunakan satu
mushaf dari satu penerbit karena itu akan membantu memperkokoh hapalan.
Kalau beliau melihat di tangan kami ada mushaf yang berbeda, beliau
akan memberi peringatan keras dan sangat marah.



Di antara murid beliau ada orang-orang Sudan dan Mesir yang datang
beserta istri-istrinya. Di antara istri-istri mereka ada yang mengajar
kami dengan diberi imbalan jasa oleh ayah sebagai bentuk perhatian
beliau terhadap pendidikan. Dan apabila di buku-buku yang dipergunakan
oleh para guru wanita tersebut ada gambar makhluk bernyawanya, beliau
memerintahkan kami untuk menghapusnya. Kami pun menghapus gambar-gambar
tersebut disertai dengan kebencian yang sangat terhadap gambar-gambar
itu.



Lalu setelah itu kami pun diajari ilmu-ilmu syar’i Al Kitab dan
As-Sunnah, sehingga kami pun menghafal bersama para guru tersebut dan
kami pun hapal beberapa hadits walhamdulillah.



Beliau rahimahullah terkadang bersenang-senang dan bergurau bersama
kami, dalam perkara yang diizinkan oleh Allah. Berbeda dengan
kebanyakan kaum muslimin –kecuali yang dirahmati oleh Allah- yang
bersenang-senang bersama anak-anak mereka dengan televisi, nyanyian,
permainan-permainan gila, serta kerusakan lainnya. Padahal nabi kita
bersabda, “Kamu sekalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung
jawaban tentang apa yang dipimpinnya.”



Beliau selalu melarang kami terlalu banyak keluar, dan beliau selalu mengharuskan kami untuk tidak keluar kecuali seizin beliau.



Ini apa yang dijalankan beliau semasa kami kecil.



Ada pun tentang pendidikan kami, beliau sangat ingin kami mendalami
agama Allah dan mencari bekal ilmu syar’i. Sebab itulah, beliau
mencurahkan kemampuan beliau untuk membantu kami menuntut ilmu dan
membuat kami menggunakan kesempatan kami dengan sebaik-baiknya. Beliau
selalu menyediakan waktu khusus untuk mendidik kami. Setiap hari kedua,
beliau menanyakan pelajaran yang telah lalu. Jika pelajaran itu terlalu
berat, maka beliau berikan dengan cara yang jauh lebih ringan.



Di antara pelajaran yang khusus kami pelajari di rumah adalah:

- Qatrun Nada sampai dua kali

- Syarh Ibnu Aqil sampai dua kali juga

- Tadribur Rawi

- Mushilut Thullabi ila Qowaidil I’rab (namun tidak selesai karena beliau sakit)



Majelis beliau senantiasa penuh dengan kebaikan, diskusi, dan pengarahan, sampai pun di atas hidangan makan atau via telepon.



Ketika beliau di Saudi sebelum berangkat ke Jerman, ayahanda
mengucapkan salam lewat telepon kepada saya, “Assalamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh”. Saya menjawab tanpa mengucapkan,
“Wabarakatuh”. Beliau bertanya (menegur), “Mengapa tidak engkau balas
dengan yang lebih utama?” sebagai isyarat pengamalan ayat ke 86 dari
surat An-Nisa.



Terkadang beliau sengaja salah memberikan pertanyaan untuk menguji
pemahaman kami, sebagaimana itu beliau lakukan juga kepada murid
laki-laki. Kadang beliau bertanya tentang soal yang cukup berat, untuk
memberikan faedah namun disuguhkan dengan pertanyaan terlebih dahulu.
Metode ini pun diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sebagaimana di dalam hadits Muadz.



Kadang ketika kami menemui kesulitan dalam pelajaran atau riset kami,
beliau memerintahkan kami untuk meneruskan riset tersebut, atau beliau
mengikuti kami ke perpustakaan dan membantu kami. Inilah yang
menyebabkan kami begitu berduka karena kehilangan beliau rahimahullah.
Siapa yang akan memperhatikan kami sepeninggal ayahanda?



Beliau selalu mendidik dan mengarahkan kami dengan lemah lembut. Dan
dengan karunia Allah, kami tidak terdorong sedikit pun untuk menentang
beliau, karena semua itu adalah demi kemaslahatan dan keuntungan kami
juga. Semuanya adalah mutiara yang diuntai dengan Al-Kitab dan
As-Sunnah.



Di antara yang mengagumkan pada diri beliau adalah tidak pernah kepada
kami dalam perkara ijtihad kami yang memiliki sisi pandang lain. Kalau
kami sudah memahami suatu masalah yang berbeda dengan pemahaman beliau
maka beliau tidak memaksa kami, seperti juga kebiasaan beliau bersama
murid-muridnya yang laki-laki. Beliau tidak pernah menekan mereka untuk
memahami sesuatu yang masih perlu dipertimbangkan. Ini, sebagaimana
para pembaca lihat, adalah kemuliaan yang sangat jarang ditemukan.



Beliau rahimahullah juga memperingatkan kami dari masyarakat, karena
masyarakat kami adalah masyarakat yang rusak, bersegera dalam kesesatan
dan hal-hal yang tidak berguna, kecuali yang dirahmati Allah.



Beliau juga memperingatkan kami dari sikap sombong. Beliau sangat benci
kepada wanita yang sombong terhadap suaminya, beliau mengatakan, “Tidak
ada kebaikan wanita yang seperti ini.”



Beliau mendorong kami untuk bersikap zuhud terhadap dunia yang rendah
ini. Beliau bimbing kami untuk meniatkan apa yang kami makan dan minum
untuk menguatkan kami dalam bertakwa, agar memperoleh pahala dari
Allah. Beliau katakan, “Janganlah kamu sibukkan dirimu menyiapkan
berbagai hidangan makanan. Apa yang mudah diolah, kita makan.”



Beliau bangkitkan semangat kami. Beliau bukan termasuk orang yang suka
meruntuhkan semangat keluarga dan anak-anak perempuannya. Beliau
membentuk kami dengan sebaik-baiknya, agar kami mudah dan bersemangat
untuk bersungguh-sungguh dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat.



Di antara ucapan beliau kepada saya, “Saya berharap agar kamu menjadi
wanita yang faqih.” Ya Allah, wujudkanlah harapan ayahanda, duhai Zat
yang tidak diharap kecuali kepada-Nya, tempatkanlah beliau di surga
firdaus yang tinggi.



________

(Diringkas dari buku “Secercah Nasehat dan Kehidupan Indah Ayahanda
Al-Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi’I”, terbitan pustaka Al-Haura
Jogjakarta).

FADHILAH WANITA

Catatan Pembuka
Point-point dari halaman ini terdapat di dalam kitab Kanzul 'Ummal, Misykah, Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain, checking satu persatu belum dibuat. Mudah-mudahan dapat diambil ibrah darinya.

1. Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak soleh.

3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 lelaki soleh.

5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.

9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.

10. Dari 'Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

15. 'Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".

16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.


http://sahabatnabi.0catch.com/istimewa.htm

Muslimah “Permata Terindah dunia”

Saudariku…..
Sesungguhnya kejadianmu terlalu unik
Tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok menghiasai taman-taman indah
Lantas menjadi perhatian sang kumbang.
Kau umpama sekuntum bunga
Harum aromamu bisa menarik perhatian sang kumbang untuk mendekatimu

Namun…..
Tidak semua bunga senang untuk didekati oleh sang kumbang
Lantaran duri yang memagari dirinya umpama mawar
Dari kejauhan sudah tercium akan keharumannya
Serta kilauan warnanya yang memancar indah
Mengundang kekaguman terhadap sang kumbang
Tapi awas duri yang melingkari
Bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya

Saudariku…..
Aku suka sekiranya kau seperti mawar
Yang tercermin pada setiap diri mujahidah
Bentengilah dirimu dengan perasaan malu
Yang bertiangkan rasa keimanan
Dan keindahan taqwa kepada Allah
Hiasilah wajah mu dengan titisan wudhu
Ingatlah bahwa ciri-ciri seorang wanita solehah
Ialah ia tidak melihat kepada lelaki
Dan lelaki tidak melihat kepadanya.
Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga
Jika dibandingkan dengan sesuatu yang tampak
Umpama sebutir permata yang dipamerkan buat perhatian umum dengan permata yang diletakkan dalam satu tempat yang tertutup
Sudah pastinya keinginan untuk melihat permata yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terlihat.
Wanita solehah yang taat dan patuh pada Al Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya
Adalah harapan setiap insan yang bernama Adam……

Namun ………..
Ia-nya memerlukan pengorbanan dan mujahadah yang tinggi
Karena ia-nya bercangkang nafsu
Serakah materi yang bersarang dalam dirinya
Lebih-lebih lagi atribut gadis modern yang ianya miliki
Sudah pastinya darah mudanya memudarkan rasa keimanan yang ada
Maka berhatilah saudariku

Namun ingatlah saudariku….
Sesiapa yang inginkan kebaikan
Maka Allah akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu
Yang Penting saudariku engkau mesti punyai azam, usaha dan keistiqomahan

Saudariku…..
Akuilah hakikat dirimu
Menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki
Seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentingimu…
Sesungguhnya nabi mengatakan tentang bahaya dirimu
” Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang lebih bermaharajalela selepas wafatku
terhadap kaum lelaki selain fitnah yang bersumber daripada wanita”

Oleh itu saudariku ...
Setiap langkah dan tindakanmu
Hendaklah bermanhajkan kepada Al Quran dan As Sunnah
Jangan biarkan orang lain mengeksploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu
Sesungguhnya Allah telah mengangkat
martabatmu sebaris dengan kaum Adam

Kau harapan ummah dalam melahirkan
Para mujahid dan mujahidah
Yang bisa menggoncangkan dunia dengan sentuhan lembut tanganmu…..

Saudariku…
Dalam hidupmu pastinya
Ingin disayangi dan menyayangi
Itulah fitrah setiap insani
Namun banyak diantara kamu yang terbutakan karena cinta…
Bercinta itu tidak salah
Tapi memuja cinta itu yang salah
Karena cinta buta manusia sanggup menjual agama
Dan karena cinta buta tergadai harga dirimu
Gejala murtad serta keruntuhan moral muda mudi sebahagian
besarnya kerana sebuah cinta

Iya, itulah cinta buta
Itulah cinta akan nafsu
Itulah lilitan kecintaan terhadap dunia
Saudariku….. maka sadarilah
Benarlah sabda Rasulullah SAW
“Sesungguhnya cinta itu buta”
cinta itu mampu membutakan mata dan
hatimu dalam membedakan
perkara yang hak dan yang batil
apabila kau meletakkan cinta
itu atas dasar nafsu dan tidak karena
Allah SWT…

Sebelum kau mendekati cinta,
cintailah dirimu terlebih dahulu,
mengkaji hakikat kejadianmu yangbegitu simbolik,
yang berasal daripada setitis air yang tak berharga
lalu mengalami proses pembentukan yang direncanakan oleh Allah..

Semoga disana mampu melahirkan rasa
keagungan dan kehebatan
terhadapNya dan timbul rasa cinta dan
kasih pada Penciptamu…………


***
Coretan indah dari Ukhti "Dahlia Khamza Az Zahra
http://khamzalia.blogspot.com