Sabtu, 06 Maret 2010

Nasehatku bagi Para Wanita

Pernah membaca buku Nasehati lin Nisaa? Buku yang telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Nasehatku bagi Para Wanita ini
ditulis oleh seorang aalimah (ulama wanita) dari negeri Yaman yang
bernama Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah. Beliau hafizhahallah adalah putri
dari ulama ahlul hadits di masa kita, yaitu Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi
Al-Wad’I rahimahullah.



Ummu Abdillah adalah seorang aalimah yang memiliki banyak keutamaan.
Ummu Abdillah mengajar di madrasah nisa’ (khusus wanita) dan memiliki
beragam karya tulis ilmiyah. Di antaranya:



- Shahihul Musnad fis Syamail Muhammadiyah (tentang kesempurnaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dicetak dalam dua jilid)

- Jamius Shahih fi ilmi wa Fadhlihi (tentang keutamaan ilmu)

- Tahqiq kitab As-Sunnah Ibnu Abi Ashim

- Nasehati lin Nisa

- dan sekarang beliau masih mengerjakan Shahihul Musnad min Sirah Nabawiyah



Yang ingin saya angkat dalam artikel ini adalah bagaimana cara Syaikh
mendidik putrinya sehingga tumbuh menjadi seorang aalimah. Tema ini
mungkin jarang diangkat karena biasanya yang dipersiapkan sebagai
seorang alim atau ulama adalah anak laki-laki saja. Pernahkah kita
bercita-cita putri kita menjadi seorang aalimah? Kalau memang ada
keinginan tersebut, mungkin kita bisa bercermin terlebih dahulu dengan
metodologi Asy-Syaikh dalam mendidik putrinya.



Ummu Abdillah berkisah tentang bagaimana ayahanda beliau –Syaikh Muqbil- mendidik putri-putrinya,



… Ayahanda tidak pernah menyia-nyiakan kami, betapa pun sibuknya
beliau. Oleh karena itulah beliau sangat perhatian terhadap kami dalam
mempelajari Al-Quran. Beliau selalu menuntun kami dalam membaca
Al-Quran. Kadang beliau rekam agar hapalan kami semakin kokoh. Suatu
ketika saudari saya menghapal, dan ayahanda sedang berada di
perpustakaan. Saudariku tadi mencari beliau, ingin direkamkan
hapalannya. Beliau pun meninggalkan risetnya, merekam hapalan saudariku
lalu kembali lagi ke perpustakaan.



Begitu kami mengetahui qiraah yang baik, beliau membeli kaset qiraah
Syaikh Al-Husari untuk kami. Beliau juga membelikan untuk masing-masing
putrinya satu tape recorder tanpa radio. Ini bentuk penjagaan beliau
agar kami tidak mendengar nyanyian.



Setelah kami mengerti lebih banyak, kami dibelikan masing-masing sebuah
tape recorder dengan radionya, namun beliau tetap memperingatkan kami
terhadap nyanyian dengan keras. Dan alhamdulillah, kami menerima
peringatan tersebut. Kami tidak mendengarkan nyanyian sama sekali,
seiring dengan rasa tidak senang terhadap nyanyian.



Dalam menghapal, beliau memerintahkan kami untuk hanya menggunakan satu
mushaf dari satu penerbit karena itu akan membantu memperkokoh hapalan.
Kalau beliau melihat di tangan kami ada mushaf yang berbeda, beliau
akan memberi peringatan keras dan sangat marah.



Di antara murid beliau ada orang-orang Sudan dan Mesir yang datang
beserta istri-istrinya. Di antara istri-istri mereka ada yang mengajar
kami dengan diberi imbalan jasa oleh ayah sebagai bentuk perhatian
beliau terhadap pendidikan. Dan apabila di buku-buku yang dipergunakan
oleh para guru wanita tersebut ada gambar makhluk bernyawanya, beliau
memerintahkan kami untuk menghapusnya. Kami pun menghapus gambar-gambar
tersebut disertai dengan kebencian yang sangat terhadap gambar-gambar
itu.



Lalu setelah itu kami pun diajari ilmu-ilmu syar’i Al Kitab dan
As-Sunnah, sehingga kami pun menghafal bersama para guru tersebut dan
kami pun hapal beberapa hadits walhamdulillah.



Beliau rahimahullah terkadang bersenang-senang dan bergurau bersama
kami, dalam perkara yang diizinkan oleh Allah. Berbeda dengan
kebanyakan kaum muslimin –kecuali yang dirahmati oleh Allah- yang
bersenang-senang bersama anak-anak mereka dengan televisi, nyanyian,
permainan-permainan gila, serta kerusakan lainnya. Padahal nabi kita
bersabda, “Kamu sekalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung
jawaban tentang apa yang dipimpinnya.”



Beliau selalu melarang kami terlalu banyak keluar, dan beliau selalu mengharuskan kami untuk tidak keluar kecuali seizin beliau.



Ini apa yang dijalankan beliau semasa kami kecil.



Ada pun tentang pendidikan kami, beliau sangat ingin kami mendalami
agama Allah dan mencari bekal ilmu syar’i. Sebab itulah, beliau
mencurahkan kemampuan beliau untuk membantu kami menuntut ilmu dan
membuat kami menggunakan kesempatan kami dengan sebaik-baiknya. Beliau
selalu menyediakan waktu khusus untuk mendidik kami. Setiap hari kedua,
beliau menanyakan pelajaran yang telah lalu. Jika pelajaran itu terlalu
berat, maka beliau berikan dengan cara yang jauh lebih ringan.



Di antara pelajaran yang khusus kami pelajari di rumah adalah:

- Qatrun Nada sampai dua kali

- Syarh Ibnu Aqil sampai dua kali juga

- Tadribur Rawi

- Mushilut Thullabi ila Qowaidil I’rab (namun tidak selesai karena beliau sakit)



Majelis beliau senantiasa penuh dengan kebaikan, diskusi, dan pengarahan, sampai pun di atas hidangan makan atau via telepon.



Ketika beliau di Saudi sebelum berangkat ke Jerman, ayahanda
mengucapkan salam lewat telepon kepada saya, “Assalamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh”. Saya menjawab tanpa mengucapkan,
“Wabarakatuh”. Beliau bertanya (menegur), “Mengapa tidak engkau balas
dengan yang lebih utama?” sebagai isyarat pengamalan ayat ke 86 dari
surat An-Nisa.



Terkadang beliau sengaja salah memberikan pertanyaan untuk menguji
pemahaman kami, sebagaimana itu beliau lakukan juga kepada murid
laki-laki. Kadang beliau bertanya tentang soal yang cukup berat, untuk
memberikan faedah namun disuguhkan dengan pertanyaan terlebih dahulu.
Metode ini pun diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sebagaimana di dalam hadits Muadz.



Kadang ketika kami menemui kesulitan dalam pelajaran atau riset kami,
beliau memerintahkan kami untuk meneruskan riset tersebut, atau beliau
mengikuti kami ke perpustakaan dan membantu kami. Inilah yang
menyebabkan kami begitu berduka karena kehilangan beliau rahimahullah.
Siapa yang akan memperhatikan kami sepeninggal ayahanda?



Beliau selalu mendidik dan mengarahkan kami dengan lemah lembut. Dan
dengan karunia Allah, kami tidak terdorong sedikit pun untuk menentang
beliau, karena semua itu adalah demi kemaslahatan dan keuntungan kami
juga. Semuanya adalah mutiara yang diuntai dengan Al-Kitab dan
As-Sunnah.



Di antara yang mengagumkan pada diri beliau adalah tidak pernah kepada
kami dalam perkara ijtihad kami yang memiliki sisi pandang lain. Kalau
kami sudah memahami suatu masalah yang berbeda dengan pemahaman beliau
maka beliau tidak memaksa kami, seperti juga kebiasaan beliau bersama
murid-muridnya yang laki-laki. Beliau tidak pernah menekan mereka untuk
memahami sesuatu yang masih perlu dipertimbangkan. Ini, sebagaimana
para pembaca lihat, adalah kemuliaan yang sangat jarang ditemukan.



Beliau rahimahullah juga memperingatkan kami dari masyarakat, karena
masyarakat kami adalah masyarakat yang rusak, bersegera dalam kesesatan
dan hal-hal yang tidak berguna, kecuali yang dirahmati Allah.



Beliau juga memperingatkan kami dari sikap sombong. Beliau sangat benci
kepada wanita yang sombong terhadap suaminya, beliau mengatakan, “Tidak
ada kebaikan wanita yang seperti ini.”



Beliau mendorong kami untuk bersikap zuhud terhadap dunia yang rendah
ini. Beliau bimbing kami untuk meniatkan apa yang kami makan dan minum
untuk menguatkan kami dalam bertakwa, agar memperoleh pahala dari
Allah. Beliau katakan, “Janganlah kamu sibukkan dirimu menyiapkan
berbagai hidangan makanan. Apa yang mudah diolah, kita makan.”



Beliau bangkitkan semangat kami. Beliau bukan termasuk orang yang suka
meruntuhkan semangat keluarga dan anak-anak perempuannya. Beliau
membentuk kami dengan sebaik-baiknya, agar kami mudah dan bersemangat
untuk bersungguh-sungguh dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat.



Di antara ucapan beliau kepada saya, “Saya berharap agar kamu menjadi
wanita yang faqih.” Ya Allah, wujudkanlah harapan ayahanda, duhai Zat
yang tidak diharap kecuali kepada-Nya, tempatkanlah beliau di surga
firdaus yang tinggi.



________

(Diringkas dari buku “Secercah Nasehat dan Kehidupan Indah Ayahanda
Al-Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi’I”, terbitan pustaka Al-Haura
Jogjakarta).

FADHILAH WANITA

Catatan Pembuka
Point-point dari halaman ini terdapat di dalam kitab Kanzul 'Ummal, Misykah, Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain, checking satu persatu belum dibuat. Mudah-mudahan dapat diambil ibrah darinya.

1. Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak soleh.

3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 lelaki soleh.

5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.

9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.

10. Dari 'Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

15. 'Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".

16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.


http://sahabatnabi.0catch.com/istimewa.htm

Muslimah “Permata Terindah dunia”

Saudariku…..
Sesungguhnya kejadianmu terlalu unik
Tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok menghiasai taman-taman indah
Lantas menjadi perhatian sang kumbang.
Kau umpama sekuntum bunga
Harum aromamu bisa menarik perhatian sang kumbang untuk mendekatimu

Namun…..
Tidak semua bunga senang untuk didekati oleh sang kumbang
Lantaran duri yang memagari dirinya umpama mawar
Dari kejauhan sudah tercium akan keharumannya
Serta kilauan warnanya yang memancar indah
Mengundang kekaguman terhadap sang kumbang
Tapi awas duri yang melingkari
Bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali untuk mendekatinya

Saudariku…..
Aku suka sekiranya kau seperti mawar
Yang tercermin pada setiap diri mujahidah
Bentengilah dirimu dengan perasaan malu
Yang bertiangkan rasa keimanan
Dan keindahan taqwa kepada Allah
Hiasilah wajah mu dengan titisan wudhu
Ingatlah bahwa ciri-ciri seorang wanita solehah
Ialah ia tidak melihat kepada lelaki
Dan lelaki tidak melihat kepadanya.
Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga
Jika dibandingkan dengan sesuatu yang tampak
Umpama sebutir permata yang dipamerkan buat perhatian umum dengan permata yang diletakkan dalam satu tempat yang tertutup
Sudah pastinya keinginan untuk melihat permata yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terlihat.
Wanita solehah yang taat dan patuh pada Al Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya
Adalah harapan setiap insan yang bernama Adam……

Namun ………..
Ia-nya memerlukan pengorbanan dan mujahadah yang tinggi
Karena ia-nya bercangkang nafsu
Serakah materi yang bersarang dalam dirinya
Lebih-lebih lagi atribut gadis modern yang ianya miliki
Sudah pastinya darah mudanya memudarkan rasa keimanan yang ada
Maka berhatilah saudariku

Namun ingatlah saudariku….
Sesiapa yang inginkan kebaikan
Maka Allah akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu
Yang Penting saudariku engkau mesti punyai azam, usaha dan keistiqomahan

Saudariku…..
Akuilah hakikat dirimu
Menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki
Seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentingimu…
Sesungguhnya nabi mengatakan tentang bahaya dirimu
” Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang lebih bermaharajalela selepas wafatku
terhadap kaum lelaki selain fitnah yang bersumber daripada wanita”

Oleh itu saudariku ...
Setiap langkah dan tindakanmu
Hendaklah bermanhajkan kepada Al Quran dan As Sunnah
Jangan biarkan orang lain mengeksploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu
Sesungguhnya Allah telah mengangkat
martabatmu sebaris dengan kaum Adam

Kau harapan ummah dalam melahirkan
Para mujahid dan mujahidah
Yang bisa menggoncangkan dunia dengan sentuhan lembut tanganmu…..

Saudariku…
Dalam hidupmu pastinya
Ingin disayangi dan menyayangi
Itulah fitrah setiap insani
Namun banyak diantara kamu yang terbutakan karena cinta…
Bercinta itu tidak salah
Tapi memuja cinta itu yang salah
Karena cinta buta manusia sanggup menjual agama
Dan karena cinta buta tergadai harga dirimu
Gejala murtad serta keruntuhan moral muda mudi sebahagian
besarnya kerana sebuah cinta

Iya, itulah cinta buta
Itulah cinta akan nafsu
Itulah lilitan kecintaan terhadap dunia
Saudariku….. maka sadarilah
Benarlah sabda Rasulullah SAW
“Sesungguhnya cinta itu buta”
cinta itu mampu membutakan mata dan
hatimu dalam membedakan
perkara yang hak dan yang batil
apabila kau meletakkan cinta
itu atas dasar nafsu dan tidak karena
Allah SWT…

Sebelum kau mendekati cinta,
cintailah dirimu terlebih dahulu,
mengkaji hakikat kejadianmu yangbegitu simbolik,
yang berasal daripada setitis air yang tak berharga
lalu mengalami proses pembentukan yang direncanakan oleh Allah..

Semoga disana mampu melahirkan rasa
keagungan dan kehebatan
terhadapNya dan timbul rasa cinta dan
kasih pada Penciptamu…………


***
Coretan indah dari Ukhti "Dahlia Khamza Az Zahra
http://khamzalia.blogspot.com

Bila Kebebasan Melanggar Norma

Uji materiil UU No 1/PNPS/1965 tentang penodaan agama yang dillakukan oleh sejumlah LSM menuai pro dan kontra. UU tersebut dimohonkan uji materi oleh sejumlah LSM yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), di antaranya IMPARSIAL, ELSAM, PBHI, DEMOS, Perkumpulan Masyarakat Setara, Desantara Foundation, dan YLBHI. Sedangkan individu yang mengajukan uji materi tersebut adalah KH Abdurrahman Wahid, Prof Dr Musdah Mulia, Prof M Dawam Rahardjo, dan KH Maman Imanul Haq.
Menurut para pemohon, pasal-pasal dalam UU No 1/PNPS/1965 menunjukkan adanya kebijakan yang diskriminatif antaragama, bertentangan dengan prinsip toleransi, keragaman, dan pemikiran terbuka, membatasi serta bertentangan dengan jaminan kebebasan beragama seperti yang terdapat dalam UUD 1945. karena itu, UU tersebut perlu di cabut untuk memberikan kebebasan kepada masyarakat Indonesia.

Sementara itu, menuut Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi UU tersebut perlu dipertahankan, karena itu, permintaan agar undang-undang tersebut dicabut atas nama demokrasi tidaklah tepat. Tanpa peraturan yang terjadi adalah anarki. Di satu sisi, orang bisa berbuat sesukanya membuat agama atau aliran kepercayaan sesuai selera. Di sisi lain, masyarakat yang tidak terima akan berbuat sesukanya untuk melakukan penghakiman. Penolakan serupa juga dilakukan oleh Muhammadiyah. menurutnya UU penodaan agama masih dibutuhkan oleh rakyat Indonesia untuk mencegah tindakan anarkisme masyarakat.

Dari Solo penolakan dilakukan sejumlah ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, YPIA, MUI se Soloraya, Kantor Depag, Dewan Dakwah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Universitas Sebelas Maret (UMS), Hizbut Tahrir (HT), PNII, FKAM, Hisbullah Sunan Bonang, FPIS, FPI, Takmirul Islam, serta Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).

Dalam konferensi pers, Jumat (19/2) di Gedung Majelis Tafsir Alquran (MTA) mereka menolak pencabutan UU tersebut sebagaimana yang diinginkan oleh sejumlah LSM. Sejumlah ormas Islam tersebut juga mengeluarka empat butir deklarasi yang mereka sebut dengan Deklarasi Solo. Keempat butir tersebut adalah; pertama; Umat Islam Soloraya menolak mutlak semua permohonan tim advokasi kebebasan beragama kepada MK tentang pencabutan UU No 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama. Kedua; menuntut Luthfi Assyaukani ahli pemohon supaya mencabut secara resmi pernyataannya yang menghina Nabi Muhammad SAW dalam sidang MK 17 Februari 2010, dalam forum yang sama. Ketiga; mengusulkan kepada pemerintah untuk melarang semua kegiatan JIL karena telah meresahkan dan merugikan umat Islam. dan keempat; mengimbau umat Islam agar mewaspadai gerakan klandesta (gerakan rahasia) oleh kelompok atau individu yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan melakukan de islamisasi. (Solo Pos, Sabtu, 20 Pebruari 2010).

Sebenarnya kebebasan berawal dari liberalisasi yang terjadi di barat, dimana mereka melahirkan kebebasan (freedom), persamaan (equality) dan kesempatan (opportunity). Paham ini berasal dari Yunani Kuno yang menjadi elemen terpenting pembangun peradaban Barat.
Lahirnya liberalisme dipicu oleh kekuasaan raja yang absolut. Kaum bangsawan mempunyai hak-hak istimewa, sementara rakyak hak-haknya sangat dibatasi, ditekan dan ditindas. Proses liberalisasi ditandai dengan keluarnya Maqna Charta di Inggris oleh Raja John pada tahun 1215. Charta ini sekaligus membatasi kekuasaan Raja John itu sendiri.
Perkembangan selanjutnya, tahun 1688 terjadinya revolusi yang mampu melengserkan Raja James II di Inggris dan Raja James VII di Scotland dan menggantinya dengan Raja William II dan Mary II. Pada saat itu, rakyat mampu mengurangi hak-hak kekuasaan sang raja. Seorang filosof Inggris, John Locke mengatakan bahwa setiap orang yang terlahir mempunyai hak-hak dasar yang tidak boleh dirampas, seperti hak hidup, hak untuk memiliki sesuatu, kebebasan membuat opini, beragama dan berbicara. Menurutnya, pemerintah tugasnya hanyalah menjamin hak-hak dasar tersebut.

Paham “Kebebasan” (liberty/freedom) secara resmi digulirkan oleh kelompok Free Mason yang mulai berdiri di Inggris tahun 1717. Kelompok ini kemudian berkembang pesat di AS mulai tahun 1733 dan berhasil menggulirkan revolusi tahun 1776. Patung liberty menjadi simbol kebebasan. Prinsip freedom dijunjung tinggi. Tahun 1789, gerakan kebebasan berhasil menggerakkan Revolusi Perancis juga dengan mengusung jargon “liberty, egality, fraternity”.
Pada tahun 1748, Montesquieu mengajarkan pemisahan kekuasaan Negara (separate of powers) dalam bukunya The Spirit of the Laws. Menurutnya kekuasaan dibagi tiga; eksekutif, yudikatif dan legislatif. Sementara JJ. Rousseau dalam bukunya The Social Contract pada tahun 1762 menyatakan bahwa kekuasaan sebenarnya berada ditangan rakyat, bukan ditangan raja.

Hampir bersamaan, Voltaire menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kebebasan individu. Ketiga filosof inilah yang akhirnya pada tahun 1789 menginspirasi lahirnya Revolusi Perancis.
Sebelum Revolusi Perancis, pada tahun 1783 Amerika memerdekaan diri dari penjajahan Inggris. Pada tahun 1788 Amerika menetapkan pemerintahan demokrasi yang membagi kekuasaan menjadi tiga; presiden, konggres dan pengadilan federal. Pada tahun 1789 bersamaan dengan Revolusi Perancis, Amerika mencetuskan Bill of Right –deklarasi hak asasi manusia-. Pada tahun 1871, Bill of Right diamandemen yang isi terpentingnya adalah kebebasan berbicara, pers, beragama dan lainnya. Begitulah, kebebasan terus menggelinding bagaikan bola salju. Akhir abad 18 banyak raja-raja di Eropa yang kehilangan hak-hak istimewanya.
Tahun 1941 Presiden Amerika, Franklin D. Roosevelt mendeklarasikan empat kebebasan. Kebebasan pendapat (freedom of speech), kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan dari kemelaratan (freedom from want) dan kebebasan dari ketakutan (freedom of fear). Pada tahun 1948 PBB mengeluarkan Universal Declaration of Human Rights, Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia.

Begitulah, kebebasan terus menggelinding menyerbu berbagai negara. Dalam dunia modern, kebebasan seakan menjadi ‘sila dunia’ yang wajib diterapkan. Sayangnya, kebebasan seluruhnya berkiblat ke barat dengan meninggalkan jati diri bangsa yang memiliki karakter dan keragaman masing-masing. kebebasan yang sebebas-bebasnya hanya akan menodai HAM manusia itu sendiri. Yang terjadi manusia saling menerkam atas nama kebebasan. Karena itu layak untuk direnungkan ungkapan Arthur Miller, Seniman film Amerika dalam salah satu dramanya yang berjudul; ‘After the Fall’ yang mengatakan; ‘Sesungguhnya tempat yang paling banyak kebebasan di negeriku adalah rumah sakit jiwa, sedangkan kebebasan yang sempurna adlaah ketika sakit gila’.

http://elhakimi.wordpress.com/2010/02/25/bila-kebebasan-melanggar-norma/

**** Hnacurkan kebebasan dengan KEIMANAN***
Allohu Akbaar!! Salam Perjuangan...

200 WARGA JEPANG MASUK ISLAM

Tokyo (ANTARA News) - Meningkatnya pemahaman rakyat Jepang mengenai Islam dapat terlihat dari semakin banyaknya warga Negeri Sakura itu yang menjadi muslim, yakni sebanyak 200 orang dalam tujuh tahun terakhir.

Demikian catatan yang dikemukakan oleh pemimpin masjid Jamii Tokyo, Ensari Yenturk, kepada ANTARA News, di Tokyo, kemarin.

"Peningkatan itu terjadi sejak tahun 2000. Setiap bulan umumnya tercatat tiga warga Jepang yang menjadi muslim," kata Ensari yang malam itu berpenampilan rapih dan modern.

Menurut imam yang juga menjadi direktur dari Pusat Kebudayaan Turki di Jepang itu, peningkatan warga jepang yang menjadi muslim sejalan dengan semakin menginternasionalnya bangsa Jepang dalam tata pergaulan dunia. Hal itu juga membuat masyarakatnya juga menjadi lebih terbuka dalam menerima pandangan peradaban dari negara lain, termasuk keberadaan Islam.

"Kontak Jepang dengan negara-negara Islam juga semakin banyak sehingga membuat hubungan kemanusian juga semakin erat," ujarnya, membuka perspektif masyarakat muslim di Jepang.

Ia juga mencontohkan keberadaan komunitas muslim lainnya di Jepang seperti Tukri, Indonesia, Pakistan dan juga dari negara-negara Afrika lainnya membuktikan sikap rakyat Jepang yang sudah semakin berubah.

Dalam pandangannya, ketertarikan menjadi muslim juga terdorong situasi di Jepang sendiri, seperti kultur bangsa Jepang yang dikenal sebagai pekerja keras dan ulet.

"Banyak dari mereka yang tidak memperhatikan hal-hal mendasar dari kehidupan seperti siapa yang menciptakan dunia dan dari mana awalnya kehidupan itu," katanya lagi.

Ia juga menyebutkan contoh, tingginya angka bunuh diri warga Jepang, sebagai sesuatu yang patut dicermati secara serius.

Lebih dari itu banyaknya generasi muda Jepang yang cenderung tidak peduli dengan agamanya, meski kalau ditanya kebanyakan penduduk Jepang mengakui beragama Shinto atau Budha.

Ia juga menceritakan betapa pengetahuan mengenai Islam masih didominasi oleh media Barat, yang setidaknya ikut membentuk cara pandang tentang muslim yang sama dengan cara Barat.

Keberadaan komunitas muslim di Jepang berkembang pesat sejak pertengahan tahun 1980, saat Jepang mengalami "buble economic". Sebelum tahun itu pertumbuhannya relatif kecil.

Warga Jepang (asli) yang menjadi muslim, menurut Ensari Yenturk, diperkirakan mencapai 10 ribu orang, meski diakuinya tidak ada data yang akurat soal itu. Begitu juga soal keberadaan masyarakat muslim di Jepang, namun ia menyebutkan angka sekitar seratus ribu jiwa.(*)

http://www.antara.co.id/view/?i=1190361878&c=SBH&s=

Menolak Syari'at Menuai Laknat, Makanya Taubat.. :)

Sebagaimana telah dimaklumi, akidah Islam sesungguhnya merupakan pemikiran yang paling mendasar yang melahirkan syariat Islam. Dengan kata lain, syariat Islam merupakan cabang dari akidah Islam yang satu sama lain tidak bisa dipisahkan. Upaya pemisahan syariat Islam dari akidahnya (sekularisasi) sama saja dengan memisahkan batang pohon dari akarnya; tidak akan dapat menghasilkan buah (manfaat). Sebab, memisahkan keduanya berarti menghilangkan pengaruhnya dan mencabut fungsinya. Hilangnya pengaruh syariat tidak mungkin terjadi sekiranya akidah Islam dipahami secara benar. Seorang Muslim yang memahami akidah Islam secara benar tentu tidak akan terdorong untuk mencampakkan syariat yang dilahirkan dari akidah tersebut sembari mencari "syariat" lain. Ia akan memahami bahwa akidah Islam dibangun di atas landasan keimanan kepada Allah Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur. Karenanya, ia akan meyakini pula bahwa Allah Yang Maha Pencipta pasti mengetahui semua yang diciptakan-Nya; mengetahui mana yang layak bagi manusia dan mana yang tidak.

Akidah Islam adalah akidah yang bersifat manusiawi, demikian pula syariatnya. Keduanya layak bagi manusia; tanpa memandang warna kulit, ras, atau unsur pembeda lainnya; juga tanpa memandang ruang dan waktu. Islam telah memberikan jawaban bagi setiap kebutuhan fisik dan naluri manusia. Islam telah memberikan solusi atas setiap problem yang dihadapi manusia sebagai pribadi ataupun bagian dari kelompok dan masyarakat. Sebab, Allah SWT berfirman:

Kami telah menurunkan al-Kitab (al-Quran) ini sebagai penjelas segala sesuatu; juga sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi kaum Muslim. (QS an-Nahl : 89).

Di masa lalu, di kalangan kaum Muslim maupun non-Muslim, kenyataan bahwa negara merupakan bagian dari Islam dan Islam terdiri dari akidah dan syariat adalah hal yang sudah sangat masyhur. Di samping itu, Islam telah menentukan hubungan luar negeri dengan negara-negara lain di atas landasan dakwah Islam dan jihad fi sabilillah. Islam membangun realitas tersebut sembari menetapkan target-targetnya, serta menyebarluaskannya ke seluruh penjuru dunia, sehingga Islam seluruhnya hanya milik Allah.

Berbagai hubungan dan sistem yang ada tidak mungkin ditetapkan atau ditentukan oleh realitas yang ada atas nama ‘dinamika’ atau ‘perkembangan zaman’. Masalahnya, tidak bisa dikatakan bahwa, realitas kehidupan itu selalu berubah dan mengharuskan kita untuk menentukan bentuk-bentuk pendekatan yang tidak bertentangan dengannya. Inilah sebetulnya yang merupakan upaya Barat untuk menyesatkan kaum Muslim.

Sementara itu, kemajuan material/teknologi yang telah dicapai dunia saat ini—yang mampu memperpendek jarak, melipat waktu, dan memungkinkan manusia menembus batas-batas—sesungguhnya bukanlah sebagai penentu sistem kehidupan. Namun demikian, Daulah Islam pada saat berdirinya bisa memanfaatkan berbagai kemajuan sains ini dalam menerapkan akidah dan sistem Islam serta menyebarluaskannya; bukan dengan kekuatan, pemaksaan, dan tindakan zalim sebagaimana yang dilakukan oleh Barat saat ini. Sebab, Islam melakukan hal itu dengan argumentasi dan hal-hal yang memuaskan manusia, setelah sebelumnya menghilangkan berbagai penghalang yang bersifat fisik yang merintangi jalan dakwah. Upaya ini telah dilakukan oleh kaum Muslim di masa lalu, sebagaimana juga dituntut kepada kaum Muslim saat ini.

Dunia saat ini sesungguhnya telah terpedaya oleh—atau tunduk pada—berbagai propaganda Barat. Kenyataan ini merupakan akibat dari kosongnya dunia ini dari sebuah pemikiran yang bersifat ideologis yang mampu meng-counter serangan pemikiran, media massa, ekonomi, politik, maupun militer Barat. Padahal, jika saja dunia ini memiliki sebuah pemikiran ideologis kontra-Barat yang kapitalistik, niscaya ia akan memiliki kekuatan yang tidak bisa dikalahkan. Kaum Muslimlah—dengan ideologi Islamnya—yang diharapkan menjadi penantang Barat, mengungkap tabir kepalsuannya, dan sekaligus mengukuhkan kebenaran Islam. Sebab, merekalah yang menjadi pengemban ideologi yang benar; yang akan mampu menghancurkan ideologi kapitalisme yang zalim, imperialistik, dan telah membakar dunia dengan kejahatannya; sementara dunia ingin melepaskan diri darinya.

Islam adalah ideologi yang selaras dengan fitrah manusia dan mampu memuaskan akal mereka. Islam, sebagaimana di masa lalu mampu menciptakan kebahagiaan bagi umat manusia, pada saat ini pun diharapkan dapat memerankan fungsinya kembali. Sebab, manusia tetaplah sebagai manusia, tidak berubah. Sementara itu, sistem Islam yang lahir dari akidah Islam—yang pernah menciptakan kebahagiaan bagi umat manusia di masa lalu—masih tetap pada jatidirinya. Islam, dengan sumber-sumber syariatnya, mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia; betapapun persoalan-persoalan tersebut demikian banyak, berubah, bercabang, meluas, dan bertambah kompleks.

Di masa lalu, Daulah Islam sendiri mengalami perluasan. Sementara itu, pada saat yang sama, komunitas kaum Muslim terus bertambah, berbeda-beda gaya hidupnya, semakin kompleks interaksinya; di samping munculnya berbagai problem baru yang tidak ditemukan sebelumnya. Namun demikian, Daulah Islam dan para ulamanya tetap mampu memecahkan berbagai persoalan kompleks yang dihadapi umat manusia dalam berbagai periode mereka. Pada saat itu, mereka tetap menyandarkan diri pada metode Islam di dalam ijtihad mereka, serta terikat penuh dengan dasar-dasar dan kaidah-kaidah Islam yang kukuh. Pada saat itu pula, tidak tampak pada mereka adanya sebuah pemikiran pun bahwa Islam tidak akan berdaya dalam mengantisipasi zaman; bahwa Islam tidak akan mampu memecahkan berbagai problem kehidupan baru. Pemikiran tersebut hanya muncul pada saat ini, yakni pada saat adanya serangan pemikiran, politik, dan militer yang dilancarkan oleh Barat ke negeri-negeri kaum Muslim.

Islam Sebagai Rahmat
Seorang Muslim, siapa pun, sudah selayaknya meyakini bahwa syariat Islam merupakan rahmat bagi mereka, bahkan bagi seluruh alam. Karena itu, tidak ada alasan apapun untuk melakukan sekularisasi atau pemisahan akidah Islam dari syariatnya, karena Allah SWT berfirman:

Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. (QS al-Anbiya': 107)

Berkaitan dengan ayat di atas, Syaikh an-Nawawi al-Jawi dalam tafsir Marah Labid (Tafsir Munir) Juz II/ 47 menafsirkan bahwa Allah tidaklah mengutus Nabi Muhammad saw. dengan membawa berbagai peraturan (syariat) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Rahmat dalam ayat di atas tidaklah berkaitan langsung dengan Muhammad saw. sebagai seorang manusia, tetapi berhubungan erat dengan posisinya sebagai rasul pembawa syariat yang memang paling unggul dibandingkan dengan aturan-aturan apapun yang ada di dunia. Artinya, pengagungan kaum Muslim terhadap pribadi Muhammad tidaklah akan mendatangkan berkah apa-apa, juga tidak akan menjadikan agama Islam mengungguli agama-agama/ideologi-ideologi lain, jika pada saat yang sama mereka mencampakkan syariat yang dibawanya. Allah SWT berfirman:

Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar Dia menangkan agama itu atas semua agama-agama lainnya. Cukuplah Allah sebagai saksi.(QS al-Fath: 28).

Dengan demikian, rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘âlamîn) akan tetap terwujud dalam realitas kehidupan kendati Nabi Muhammad saw. telah lama wafat; tentu saja jika seluruh risalah yang dibawanya diterapkan dalam realitas kehidupan. Sebaliknya, rahmat bagi seluruh alam itu tidak akan pernah muncul manakala kaum Muslim tidak menerapkan syariat Islam yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah. Karena itu, berbagai upaya untuk menutupi, menghambat, dan menentang penerapan syariat Islam pada hakikatnya adalah menutup diri dari rahmat Allah. Lebih dari itu, menolak syariat, pasti akan menuai laknat, di dunia dan akhirat.
Wallâhu a'lam bi ash-sawâb

*** wahai saudaraku... mari kita bertaubat dengan memperjuangkan kembalinya syariah sebagai tatanan kehidupan... yang telah lama kita tinggalkan.. Salam Kebangkitan Islam dan Salam Ukhuwah!! Allohu Akbar!!^^**

Apa Pengertian Syariat Islam itu?

HTI-Press. Kata syariah yang sering kita dengar adalah pengindonesiaan dari kata Arab, yakni as-Syarî’ah al-Islâmiyyah. Karena asalnya dari kata Arab maka pengertiannya harus kita pahami sesuai dengan pengertian orang-orang Arab sebagai pemilik bahasa itu. Tentu tidak boleh kita pahami menurut selera orang Indonesia. Karena yang lebih mengetahui pengertian bahasa itu adalah pemilik bahasa itu sendiri. Jadi orang non arab untuk memahami istilah syariah itu harus merujuk kepada pengertian orang arab.

Menurut Ibn al-Manzhur yang telah mengumpulkan pengertian dari ungkapan dalam bahasa arab asli dalam bukunya Lisân al’Arab .[1] secara bahasa syariah itu punya beberapa arti. Diantara artinya adalah masyra’ah al-mâ’ (sumber air). Hanya saja sumbr air tidak mereka sebut syarî’ah kecuali sumber itu airnya sangat berlimpah dan tidak habis-habis (kering). Kata syarî’ah itu asalnya dari kata kerja syara’a. kata ini menurut ar-Razi dalam bukunya Mukhtâr-us Shihah,[2] bisa berarti nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan) dan bayyan-al masâlik (menunjukkan jalan). Sedangkan ungkapan syara’a lahum – yasyra’u – syar’an artinya adalah sanna (menetapkan). Sedang menurut Al-Jurjani, syarî’ah bisa juga artnya mazhab dan tharîqah mustaqîmah /jalan yang lurus.[3] Jadi arti kata syarî’ah secara bahasa banyak artinya. Ungkapan syari’ah Islamiyyah yang kita bicarakan maksudnya bukanlah semua arti secara bahasa itu.

Suatu istilah, sering dipakai untuk menyebut pengertian tertentu yang berbeda dari arti bahasanya. Lalu arti baru itu biasa dipakai dan mentradisi. Akhirnya setiap kali disebut istilah itu, ia langsung dipahami dengan arti baru yang berbeda dengan arti bahasanya. Contohnya kata shalat, secara bahasa artinya doa. Kemudian syariat menggunakan istilah shalat untuk menyebut serangkaian aktivitas mulai dari takbirat-ul ihram dan diakhiri salam, atau shalat yang kita kenal. Maka setiap disebut kata shalat, langsung kita pahami dengan aktivitas shalat, bukan lagi kita pahami sebagai doa.

Kata syarî’ah juga seperti itu, para ulama akhirnya menggunakan istilah syarîah dengan arti selain arti bahasanya, lalu mentradisi. Maka setiap disebut kata syarî’ah, langsung dipahami dengan artinya secara tradisi itu. Imam al-Qurthubi menyebut bahwa syarî’ah artinya adalah agama yang ditetapkan oleh Allah Swt untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan.[4] Hukum dan ketentuan Allah itu disebut syariat karena memiliki kesamaan dengan sumber air minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Makanya menurut Ibn-ul Manzhur syariat itu artinya sama dengan agama.[5]

Pengertian syariat Islam bisa kita peroleh dengan menggabungkan pengertian syariat dan Islam. Untuk kata Islam, secara bahasa artinya inqiyâd (tunduk) dan istislâm li Allah (berserah diri kepada Alah). Hanya saja al-Quran menggunakan kata Islam untuk menyebut agama yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw. Firman Allah menyatakan :

] الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا [

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (TQS. al-Mâ’idah [05]: 3)

[1] Ibn al-Manzhur, Lisân al-‘Arab, juz I hal.175

[2] Ar-Razi, Mukhtâr ash-Shihah, hal. 294

[3] Al-Jurjani, at-Ta’rifât, hal. 167

[4] Imam al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI hal. 163

[5] Ibn al-Manzhur, Lisân al-‘Arab, juz XI, hal. 631


link: http://hizbut-tahrir.or.id/2008/09/20/pengertian-syariah/

"LOON" PENYANYI RAP TERKENAL AS YANG MASUK ISLAM

Grup music rap Bad Boy amatlah kesohor di Amerika. Loon adalah penyanyi yang terkenal bersama grup tersebut yang memiliki nama asli Chauncey L. Hawkins. Setelah masuk Islam, Loon merubah namanya menjadi Amir Junaid Muhaddith. Bukan hanya Loon yang masuk Islam, isteri dan anak-anaknya juga ikut langkah baik pemimpin keluarga mereka.

Tidak nerapa lama setelah masuk Islam, Amir berangkat ke tanah suci Makkah, bertemu dengan para Imam Masjidil Haram.

Di depan Ka’bah itulah Amir menemukan jati dirinya sebagai seorang hamba Allah yang memiliki misi ibadah kepada-Nya. Amir masuk Islam setelah kumpulan lagu terakhirnya terjual 7 juta copy. Coba bayangkan, kalau per copy saja keuntungannya $ 1.00, maka maka sekitar $ 7 juta masuk kekantong Loon, atau sekitar 70 miliyar rupiah.

Sungguh uang yang sangat banyak bukan ?

Uang yang melimpah yang ia hasilkan dari musik itu ternyata tidak membuat Amir semakin menikmati hidup ini. Bukan uang yang melimpah dan ketenaran sejagat yang membuat Amir menikmati kebahagiaan hidup. Soal uang, ketenaran dan berbagai penghormatan manusia sudah ia dapatkan, baik di Amerika sendiri maupun dari kawasan dunia lainnya. Lalu, Islamlah yang ia pilih untuk menggapai kebahagiaan hakiki itu. Ternyata semua bentuk kesuksesan dunia yang ia dapatkan, tak menghalanginya untuk masuk Islam dan memilih Islam sebagai the way of life-nya.

Tak heran jika setiap Muslim yang melihat atau mendengar kisah Loon ini, spontan terucap di lidah mereka : Alhamdulillah, selamat datang saudaraku seiman. Salut luar biasa. Harta yang melimpah dan ketenaran sejagat ditinggalkan demi hidup sebagai seorang Muslim yang taat. Sementara di negeri kami yang terkenal sebagai negeri Muslim, malah orang berlomba-lomba mengejar fatamorgana dunia dan ketenaran itu.

Sungguh besar pengorbananmu. Uang, harta dan ketenaran itu mungkin tidak akan Anda dapatkan lagi seperti saat sebelum memilih agama yang benar ini sebagai jalan hidup. Pasti Amir sudah memperkirakan itu semua dengan penuh kesadaran dan pemahaman yang mendalam. Itulah resiko menjadi Muslim taat, khususnya di Amerika yang terkenal pemerintahnya anti Muslim taat seperti Amir.

Amir menemukan cahaya Islam belum genap satu tahun, atau sekitar 10 bulan lalu. Musim Haji yang lalu, ia datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji dan berkunjung ke Madinah, kota Rasul Saw. Amir juga berkunjung ke Riyadh, ibu kota Kerajaan Arab Saudi dan bahkan ke beberapa kota di negara-negara Arab teluk, seperti United Arab Emirates. Dalam kunjungannya itu, Amir mendapatkan sambutan yang luar biasa. Beberapa media pun antri untuk mewawancarainya, termasuk Aljazeera, stasiun tv terkemuka di Qatar yang mampu melawan kebohongan dan hegemoni CNN milik raja media Yahudi bernama Murdoch.

Amir yang saat ini berusia 34 tahun menceritakan isi hatinya yang paling dalam tentang keislamannya sambil berkata : Saya meraih ketenaran yang luar biasa di kalangan masyarakat Amerika karena musik. Saya sukses luar biasa dalam dunia musik sehingga saya menjadi 10 penyanyi top Amerika berdasarkan rating media Amerika sendiri. Ketenaran saya meningkat tajam saat berduet bersama penyanyi kelas dunia Bop Diddy sehingga penjualan kaset rekaman lagunya lebih dari 7 juta copy. Saya telah menulis 52 lagu.

Amir menambahkan; Anda boleh percaya atau tidak. Kendati memiliki harta yang melimpah dan ketenaran, saya tidak pernah merasakan kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Sampai ketika saya berkunjung ke Abu Dhabi 7 bulan yang lalu, saya terkaget-kaget dengan budaya kaum Muslimin Arab. Saat itu saya mendengar lantunan suara azan dan saya melihat orang-orang bergerak menuju Masjid-Masjid yang terdekat untuk menunaikan shalat. Mereka terlihat berakhlak mulia dan berinteraksi dengan baik dengan siapa saja. Saat itu timbul pertanyaan dalam benak saya tentang hakikat agama mereka (Islam). Apakah Islam itu hanya khusus untuk bangsa Arab, atau untuk semua manusia? Sampai akhirnya saya mendapat jawaban yang konprehensif bahwa Islam itu adalah agama untuk semua manusia, tanpa membedakan keturunan, suku dan bangsa.

Setelah berfikir mendalam, saya putuskan masuk Islam dan saya shalat pertama kali saat kembali ke tempat tinggal saya di New York. Sejak itulah saya berubah total. Saya tinggalkan musik secara total. Saya keluar total dari komunitas di mana saya habiskan hidup saya sebelumnya selama 17 tahun. Sekarang saya merasakan ketenangan batin yang sejak lama saya rindukan. Saya merasa bertambah tenang lagi setelah isteri dan anak saya juga masuk Islam.

Semangat saya untuk belajar dan mengenal Islam semakin bertambah, karena tertanam niat dan tekad untuk mengajak orang lain kembali kepada Islam. Saya juga telah bergabung dengan lembaga dakwah Islam Kanada, bidang penyebaran Islam. Saya memiliki program khusus terkait masalah tersebut, yakni mengajak para penyanyi dan seniman top dunia untuk mengenal Islam dan prinsip-prinsipnya.

Terakhir Amir menyampaikan nasehatnya kepada generasi muda Muslim di mana saja berada : Ini adalah ucapan saya yang keluar dari lubuk hati yang dalam. Kepada setiap pemuda dan generasi Muda Muslim. Jangan sekali-kali terpengaruh oleh peradaban Barat, demikian juga dengan tradisi mereka.

Jangan sekali-kali meniru lagu-lagu Barat dan prilaku mereka serta apa saja yang dilakukan oleh penyanyi Amerika atau Barat lainnya. Berbanggalah dengan Islam dan agama ini yang sekarang sedang dicari-cari oleh orang-orang kaya dan orang-orang terkenal di dunia. Setelah mereka mengenal Islam, mereka akan tahu bahwa apa yang mereka kerjakan bertahun-tahun sebelumnya tidaklah bermutu dan berguna.

Banggalah Anda sebagai Muslim. Kenalilah Allah sebagai Tuhan Pencipta dan kenalilah Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul yang membawa misi keselamatan. Shadaqta ya Amir. Anda benar saudaraku… (FJ/ berbagai sumber).

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/penyanyi-rap-as-masuk-islam-setelah-mendengar-lantunan-adzan.htm

PROFESOR AMERIKA MASUK ISLAM DI SAUDI

umber dari media Timur Tengah mengatakan bahwa seorang profesor dari Universitas Amerika menyatakan dirinya masuk Islam di sebuah masjid di sekretariat majelis pemuda muslim dunia di ibukota Saudi Riyadh hari Senin kemarin (22/2).

Surat kabar Al-Jazeera melaporkan bahwa profesor Amerika tersebut merupakan dosen bahasa Inggris untuk mahasiswa pada tahun persiapan di universitas King Saud University, dan setelah dirinya menyatakan masuk Islam, ia diberi nama Islam dengan nama Shalahuddin (Saladin).

Surat kabar Al-Jazeera menyatakan bahwa profesor Amerika itu telah berada di Riyadh sejak empat bulan yang lalu, dan ia mengatakan bahwa ia sangat menikmati hubungan persahabatan dan sosial yang ada di universitas dan dunia akademis.

Dikutip oleh Al-Jazeera, profesor universitas dari Amerika ini menegaskan bahwa keinginan dirinya untuk masuk Islam datang dari keyakinannya yang totalitas terhadap Islam, ketika ia menemukan kepuasan spriritual dalam jiwanya dan ketenangan hatinya dalam Islam.

Profesor Amerika tersebut menjelaskan bahwa temannya yang seorang muslim Inggris asal India yang telah banyak membantu dirinya mengenal Islam melalui beberapa buku dan publikasi tentang dasar-dasar Islam yang memberikan ia pemahaman terkait prinsip-prinsip Islam serta membantu dirinya memahami agama baru bagi dirinya itu lebih baik lagi. (fq/imo)